Rumah Zakat Akan Wujudkan Visi Kemanusiaan dari Rumah Sakit Hingga 50.000 UMKM di Indonesia
Rumah Zakat meluncurkan gerakan baru yang disebut dengan Gelombang Wakaf. Gerakan ini menjadi langkah besar Rumah Zakat untuk mewujudkan visi menjadi filantropi ZISWAF dan kemanusiaan yang diwujudkan dalam bentuk rumah sakit, klinik, sekolah, 5.323 desa berdaya, 200 hektar lahan produktif, serta 50.000 UMKM di seluruh Indonesia.
CEO Rumah Zakat, Nur Efendi mengatakan, gerakan tersebut merupakan respon dari data yang dikeluarkan oleh BWI (Badan Wakaf Indonesia) yang menyebutkan bahwa potensi wakaf uang di Indonesia mencapai Rp180 triliun, sedangkan wakaf uang yang baru dimanfaatkan baru mencapai Rp400 miliar. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh minimnya edukasi wakaf di masyarakat, yang mengenal wakaf hanya dalam bentuk harta tidak bergerak saja, seperti tanah dan bangunan.
“Padahal wakaf juga bisa berbentuk uang, emas, mobil, dan barang lainnya, yang penting bisa digunakan untuk kepentingan sosial, bahkan apabila wakaf dikelola dengan baik oleh lembaga wakaf atau nazhir, hasil dari wakaf produktif tersebut bisa mensejahterakan masyarakat Indonesia,” ujar Nur Efendi, dalam kesempatan Launching Gerakan Gelombang Wakaf di Jakarta, (12/2/2019).
Oleh karena itu, salah satu fokus campaign Gelombang Wakaf adalah memberikan edukasi dan keterlibatan masyarakat dari berbagai kalangan yang dimulai dari generasi milenial terhadap program wakaf. Rumah Zakat akan mengedukasi masyarakat melalui seminar di seluruh Indonesia dan aktivasi melalui media sosial. Selain itu juga membentuk komunitas wakaf yang bertujuan untuk melibatkan generasi milenial yang jumlahnya kurang lebih 40% dari total penduduk Indonesia secara langsung dalam proses pelaksanaan wakaf.
“Potensi wakaf ini cukup besar, sebab tidak seperti zakat, wakaf tidak ada nisab, jadi semua orang bisa berwakaf. Dengan adanya Gelombang Wakaf harapnya bisa mengajak siapapun untuk bisa berkontribusi membangun Indonesia melalui wakaf,” imbuh Nur Efendi.
Nur Efendi melanjutkan, wakaf memiliki peluang besar untuk dapat dijadikan sebuah sumber yang mengahsilakan produktivitas bagi masyarakt. Rumah Zakat telah membuktikan ini dalam kiprahnya selama 20 tahun dan mampu memberdayakan 30 juta penerima layanan manfaat, 18 Sekolah, 8 Klinik, dan 1295 Desa Berdaya. Hal ini semakin diperkuat merujuk pada keadaan beberapa waktu terakhir, yang menunjukkan ekonomi syariah terus memainkan peranan penting dalam pembangunan Indonesia, terlebih Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi Muslim terbesar di dunia.
Selain ZIS (Zakat, Infaq, Sedekah), ada satu potensi yang belum bisa dikembangkan dengan baik, yaitu wakaf. Saat ini Indonesia masih parsial dalam hal mengelola masalah Ziswaf (Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf) pada ZIS saja. Wakaf hari ini masih jauh dari apa yang diharapkan dan dimaksimalkan potensinya. Maka gerakan Gelombang Wakaf ini menjadi satu awalan pengoptimalan potensi ZISWAF secara keseluruhan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: