Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Inkubator dan Akselerator Startup yang Ada di Indonesia

Mengenal Inkubator dan Akselerator Startup yang Ada di Indonesia Kredit Foto: Unsplash/Samson Duborg-Rankin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Program Inkubasi dan akselerasi perusahaan rintisan (startup) merupakan salah satu faktor yang dapat membantu dan mempercepat pertumbuhan startup. Program ini biasanya dinisiasi oleh para investor ataupun pemerintah, yang mengharapkan kesuksesan dari para startup yang telah mereka danai.

Di dalam inkubator atau tempat para startup diinkubasi, kegiatan yang biasa dilakukan ialah pengenalan startup di hadapan para investor, untuk memperkenalkan produk dan model bisnisnya. Kemudian startup mendapatkan pengarahan dan bimbingan untuk dapat menyempurnakan konsep, produk, pemasaran, dan berbagai hal yang dapat mempercepat pertumbuhan bisnisnya.

Biasanya, program inkubator akan memakan waktu selama enam bulan atau bahkan lebih. Hal ini karena tidak hanya startup yang telah memiliki bisnis yang akan diinkubasi, melainkan startup yang produknya masih berbentuk konsep atau gagasan (mentah). Sementara program akselerator biasanya akan berlangsung lebih cepat, yaitu sekitar tiga bulan atau lebih. Hal ini karena akselerator cenderung menangani startup yang telah memiliki produk.

Berikut adalah beberapa program inkubator dan akselerator yang ada di Indonesia, seperti dilansir dari TechinAsia.com.

1. Indigo Incubator

Indigo Incubator merupakan program inkubator dari Telkom yang telah dimulai sejak tahun 2013. Indigo Incubator menyelenggarakan dua batch setiap tahunnya. Setiap batch di program ini berlangsung selama enam bulan. Startup yang terpilih akan diberikan pendanaan tahap awal dan mentoring serta mengikuti inkubasi di Bandung Digital Valley atau Jogja Digital Valley.

Setiap tahun, Indigo Incubator memiliki tema khusus dan mencari startup dengan kategori tertentu. Beberapa nama yang sempat menjadi peserta Indigo Incubator adalah Jarvis Store, Hyjabs, dan Kakatu.

2. Kolaborasi

Program inkubasi asal Bandung ini diperuntukkan bagi pelaku bisnis di dunia online maupun offline. Kolaborasi telah beroperasi sejak Maret 2013 dan sejauh ini telah menaungi sejumlah startup lokal seperti Mata Ilmu, Crowde, dan Collective Found. Untuk mengetahui lebih lanjut, kamu bisa membaca ulasan kami tentang mengenai program Kolaborasi di sini.

3. Start Surabaya

Sesuai namanya, Startup Surabaya merupakan program yang diselenggarakan secara berkala untuk para pelaku startup di Surabaya. Diluncurkan pada bulan November tahun lalu, StartSurabaya dikelola oleh Kibar bersama dengan Pemerintah Kota Surabaya.

Program inkubator ini diprioritaskan untuk penduduk yang memiliki KTP Surabaya, tapi juga tidak menutup kemungkinan bagi warga negara Indonesia lainnya. Tim atau startup yang terpilih akan mengikuti program inkubasi selama tiga bulan. Di akhir program, para peserta diharapkan siap meluncurkan produk mereka ke pasaran.

4. Skystar Ventures

Skystar Ventures merupakan program inkubator yang dikembangkan oleh Kompas Gramedia Group bersama dengan Universitas Multimedia Nusantara yang diluncurkan akhir tahun 2013. Inkubator ini berfokus mengajarkan startup mengenai produk dan layanan yang berkaitan dengan digital media yang meliputi industri distribusi konten, media sosial, dan e-commerce.

SkyStar Ventures akan menginkubasi startup selama empat bulan dari tahap pembuatan ide sampai membuat produk versi beta. Selain dibantu dalam hal pendanaan dan pengembangan bisnis, peserta inkubasi juga akan memperoleh network dan fasilitas co-working di New Media Tower milik UMN di kota Tangerang.

5. Binus Startup Accelerator

Selain Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Bina Nusantara (Binus) juga menyelenggarakan program inkubasi startup bernama Binus Startup Accelerator.
Program ini ditujukan bagi mahasiswa Binus dan para fresh graduate di bawah dua tahun. Sebelum masuk program, peserta akan melewati sejumlah tahapan mulai dari networking, pembentukan tim, workshop, dan kemudian sesi pitching untuk memilih tim atau startup yang layak masuk program akselerasi.

6. IDX Incubator

IDX Incubator merupakan program inkubasi yang dibentuk oleh lembaga Bursa Saham Indonesia atau Indonesian Stock Exchange (IDX). Program yang baru diluncurkan pada awal 2017 ini menawarkan program bimbingan usaha melalui kegiatan mentoring, serta akses ke sejumlah investor dan perusahaan tercatat di bursa saham. Beberapa fasilitas yang disediakan di IDX Incubator antara lain ruang kerja, loker, ruang rapat, ruang pelatihan dan high-speed internet.

7. BNV Labs

Inkubator startup yang diluncurkan mulai tanggal 2 Maret 2017 ini merupakan kolaborasi antara Bank Bukopin bersama dengan Kibar. Tujuan didirikannya BNVLabs sendiri adalah membangun tim inovasi yang berfungsi menghubungkan Bank Bukopin dengan para penggiat fintech di tanah air.

Untuk memperkokoh program inkubasi mereka, BNVLabs juga menggandeng sejumlah startup lokal yang telah berhasil meluncurkan produk mereka di pasaran. Beberapa startup tersebut antara lain Jojonomic, eFishery, 8Villages, Reblood, Riliv, Pasienia, Olride, dan Iwak.

8. Remake City Jakarta

Remake City Jakarta adalah program akselerator yang diinisiasi Instellar bersama Cressive Partners Korea Selatan untuk mendukung pertumbuhan ekosistem social enterprise di sejumlah kota di Asia, meliputi Seoul, Jakarta, dan Hanoi.

Program ini telah bertujuan menghubungkan startup terpilih dengan beberapa investor yang berminat, serta pemberian dana hibah sebesar US$35 ribu (sekitar Rp349 juta) untuk masing masing startup.

9. Jakarta Founder Institute

Jakarta Founder Institute (JFI) merupakan cabang dari program The Founder Institute di Indonesia. Sejak hadir di Indonesia pada tahun 2011, program ini telah meluluskan berbagai macam startup. Bisa dibilang JFI merupakan program akselerasi paling lama di tanah air.

10. Alpha Startup

Alpha Startup adalah program inkubasi yang dibentuk oleh perusahaan modal ventura asal Malaysia, 1337 (dibaca “leet”) Ventures bersama dengan Baidu, Gobi Partners, serta perusahaan modal ventura lokal, Convergence Ventures. Di awal kemunculannya, program inkubasi ini membuka pendaftaran dengan cara mengirimkan video pitching berisikan ide yang ingin coba divalidasi peserta. Jika lolos, peserta berkesempatan untuk memasuki tahapan penyaringan yang akan diakhiri dengan program mentoring selama tiga bulan.

11. Google Launchpad Accelerator

Program akselerator yang dikelola oleh raksasa perusahaan internet, Google ini dibuat untuk mengembangkan startup-startup yang telah berjalan dan punya potensi untuk berkembang lebih besar lagi.

Kelas pertama Google Launchpad sendiri dimulai pada Januari 2016. Beberapa nama startup yang telah menimba ilmu dalam program akselerator ini antara lain Jojonomic,  Kakatu, HarukaEdu, Setipe, Sirclo, Kurio, eFishery, dan Seekmi.

12. GnB Accelerator

Diprakarsai oleh Fenox VC bersama dengan Infocom Corporation, program akselerator ini menargetkan kalangan early-stage startup dengan menjanjikan akses ke sejumlah jaringan investor Fenox VC dan Infocom Corporation yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa nama startup yang menjadi alumni program GnB Accelerator di antaranya adalah Ahlijasa, Paprika, Poplegal, TeleCTG, dan layanan car sharing-rental Hipcar.

13. Plug And Play Indonesia

Plug and Play (PNP) adalah akselerator asal Amerika Serikat yang tak hanya membuka program akselerasi startup saja tetapi juga membuka jalur bagi calon investor muda di tanah air. Akselerator yang dipimpin oleh Nayoko Wicaksono ini pada bulan Mei 2017 telah mengumumkan sejumlah startup yang berhasil lolos memasuki batch pertama dan kedua mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: