Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias BTP (kanan) bersama para kader PDIP saat berkunjung ke kantor DPD PDIP Provinsi Bali, Denpasar, Bali, Jumat (8/2/2019). Kunjungan BTP tersebut serangkaian liburannya di Bali. ANTARA FOTO//ama. | Kredit Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla, menyatakan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) tak perlu bergabung dengan TKN.
Menanggapi hal itu, Ketum Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), justru mempertanyakan apakah Ahok benar-benar penista agama.
"Ya itu kan prediksi Pak JK, saya juga nggak bisa mempengaruhi. Tapi kan begini, apa benar Ahok itu penista agama?," ujarnya di Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Baca Juga: Fadli Zon Kenapa Harus Takut?
Ia menambahkan, Ahok telah melaksanakan kewajibannya menjalani hukuman. OSO menilai BTP bebas mengambil keputusan apa yang ingin dilaksanakannya.
"Jadi, ya, sebetulnya dia sudah melakukan kewajibannya, ya sudah dong. Jadi apa yang mau dilakukan sebagai anak bangsa ya silakan aja dilakukan," terangnya.
Terkait apakah Ahok perlu bergabung dalam TKN, OSO menjawab Ahok sudah otomatis bergabung lantaran menjadi bagian dari PDIP, yang mendukung pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf.
"Sebetulnya nggak usah disuruh bergabung juga dia udah bergabung kan, karena dia bergabung dengan PDIP. PDIP kan pendukung 01," katanya.
Sebelumnya, JK menyebut Ahok tak perlu bergabung dengan TKN. "Kalau saya ditanya sebagai Ketua Dewan Pengarah, jangan (Ahok masuk TKN)," tegasnya.
Ia menganggap, jika Ahok masuk ke TKN, hal itu akan mengingatkan masyarakat terkait kasus penistaan agama. Masyarakat yang meyakini Ahok bersalah akan mengira Jokowi mendukung Ahok.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
