Air Vanuatu, maskapai nasional Republik Vanuatu, negara kepulauan di Samudra Pasifik, telah menandatangani pesanan empat pesawat Airbus A220 (dua A220-100 dan dua A220-300). Pemesanan pertama Air Vanuatu dengan Airbus ini menjadikannya pelanggan pertama A220 di wilayah Pasifik.
Chief Executive Officer Air Vanuatu, Derek Nice mengungkapkan rasa bangganya menjadi maskapai pertama di wilayah Pasifik Selatan yang akan mengoperasikan Airbus A220, pesawat komersial yang terbaik di kelasnya.
"Kami akan kerahkan A220 untuk terbang di rute domestik dan internasional, termasuk rute nonsetop Melbourne-Vanuatu yang baru saja kami buka. Pemesanan A220 ini adalah bagian dari rencana kami untuk memperluas jaringan Air Vanuatu di Pasifik Selatan," kata dia melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (26/2/2019).
Christian Scherer, Airbus Chief Commercial Officer, menambahkan, "Pembelian A220 oleh Air Vanuatu merupakan keputusan investasi besar yang ditujukan untuk mendapatkan teknologi mutakhir dan menjamin kenyamanan penumpang. Pilihan ini juga menunjukkan kepedulian Air Vanuatu terhadap efisiensi bahan bakar dan lingkungan. Keputusan maskapai ini menempatkan Airbus A220 sebagai bagian utama dari ekspansi armadanya tentu akan membantu Air Vanuatu selangkah lebih maju dari pesaingnya."
Baca Juga: Penjualan Airbus Helicopters Meningkat Signifikan di 2018
Baca Juga: Enggartiasto: Kita Stop Impor Airbus
A220 memiliki kursi paling lega dan jendela terlebar di kelasnya, membuat penerbangan lebih nyaman. Kinerja dan jangkauan A220 akan memungkinkan Air Vanuatu merampingkan operasinya.
Pesawat A220 memiliki konsumsi bahan bakar yang paling efisien. Pesawat ini menggabungkan aerodinamika termutakhir, material terkini, serta mesin turbofan Pratt & Whitney generasi terbaru PW1500G untuk menghemat setidaknya 20% bahan bakar per kursi jika dibandingkan dengan pesawat dari generasi sebelumnya.
Dengan membukukan pesanan hingga lebih dari 530 pesawat hingga hari ini, A220 memiliki potensi untuk memimpin di pasar pesawat dengan kapasitas 100-150 kursi. Pasar ini diperkirakan akan membutuhkan setidaknya 7.000 pesawat selama 20 tahun ke depan.
Air Vanuatu berbasis di Bandara Internasional Bauerfield di ibukota Vanuatu, Port Vila. Maskapai ini melayani penerbangan ke 26 bandara domestik dan internasional di Australia, Selandia Baru, Fiji, dan Kaledonia Baru. Saat ini, armada Air Vanuatu terdiri dari Boeing 737 dan ATR 72.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: