Ketua Bidang Hukum dan Advokasi DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean angkat suara terkait pernyataan kepada Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar yang mengkritik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurutnya, Agum tidak seharusnya mengkritik SBY lantaram bukan peserta Pilpres. Ia pun menyarankan untuk mengkritik Prabowo Subianto.
"Saya sarankan jika memang Agum mau mengkampanyekan Jokowi dan mengkritik Prabowo, silakan saja, tapi jangan sok-sokan menyalahkan dan mengkritik sikap politik Demokrat dan SBY yang mendukung Prabowo. SBY bukan peserta pilpres, jadi tak perlu dikritik. Kritik saja yang ikut pilpres," katanya kepada wartawan, Senin (11/3/2019).
Lanjutnya, ia menegaskan bahwa dukungan yang diberikan partainya pada Prabowo bersifat sah dan halal. Sambungnya, oleh karena itu tidak perlu mempertanyakan dan dikaitkan dengan kasus di masa lalu.
Selain itu, ia mengatakan bahwa dukungan politik itu bersifat bebas dan independen, termasuk dengan keputusan masa lalu Prabowo.
"Agum tidak etis mengkritik sikap Partai Demokrat dan SBY soal dukungannya kepada Prabowo karena dukungan itu sah dan halal serta tidak melanggar aturan apapun," tukasnya.
Baca Juga: Adik Prabowo Bocorkan Strategi Kalahkan Jokowi di Pilpres 2019
Sebelumnya, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Agum Gumelar mempertanyakan sikap politik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Menurutnya, SBY turut terlibat dalam pemecatan Prabowo lantaran dirinya bersama Ketum Demokrat tersebut masuk dalam anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP).
Baca Juga: Hah, SBY Juga Terlibat Pemecatan Prabowo?
"Tanda tangan semua. Soebagyo HS tanda tangan. Agum Gumelar tanda tangan, SBY tanda tangan. Yang walaupun sekarang ini saya jadi heran, ini yang tanda tangan rekomendasi kok malah sekarang mendukung. Tak punya prinsip itu orang," kata Agum dalam sebuah diskusi yang diunggah Ulin Yusron dalam akun Facebook-nya, Senin (11/3/2019).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil