Dunia kesehatan tak luput dari sentuhan Artificial Inteligence. Penggunaan AI dalam dunia kesehatan ini telah banyak digunakan di negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Inggris, dan Hongkong. AI boleh jadi lahir di negara-negara maju tersebut, namun penggunaannya tak terbatas oleh negara. Jadi bagaimana dengan di Indonesia?
Jonathan Sudharta, CEO Halodoc, sebuah platform konsultasi online menuturkan penggunaan AI dalam dunia kesehatan bisa dilakukan selama masuk ke dalam prinsip-prinsip utama AI. Prinsip utama itu adalah memiliki data poin yang banyak, terjadi berulang, dan jabawannya berupa keputusan algoritmic dari data poin yang dimiliki.
Baca Juga: Manfaatkan AI untuk Manjakan Pembeli
Penggunaan AI dalam dunia kesehatan yang populer saat ini setidaknya ada tiga hal, yakni diagnosa patologi, triase, dan operasi. Diagnosa patologi adalah pemeriksaan melalui melihat darah, foto atau media lainnya. Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter patologi namun tidak berhubungan langsung dengan pasien, melainkan data yang dimiliki pasien.
Triase atau proses skrining secara cepat terhadap pasien. Melalui proses ini, seseorang dapat didiagnosa hanya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Proses ini seperti dilakukan oleh ADA Health, sebuah platform mirip Halodoc, namun sepenuhnya dijalankan oleh robot.
Baca Juga: 5 Trik Jitu Ciptakan IoT Security Buat Bisnismu!
Satu lagi yang juga menggunakan AI adalah operasi. Dalam kegiatan operasi dikenal dengan alat bernama Michelangelo’s, alat ini adalah robot yang mampu melakukan proses operasi tubuh manusia. Kegiatan operasi menggunakan prinsip AI karena bekerja sesuai data poin yang telah diprogram sehingga bergerak sendiri.
Jonathan juga mengungkapkan, jika pernah melihat film Star Trek, ada seorang dokter yang menggunakan alat semacam handphone untuk memindai mata kemudian dalam sekejap mengetahui seseorang menderita apa, alat itu saat ini sudah ada dalam dunia kesehatan, dengan sistem yang disebut Try Medical Coding. Ada lagi DNA Coding, menggunakan alat bernama Prenetics, yang berfungsi untuk mengetahui resiko kanker seseorang.
Penggunaan AI di Halodoc sendiri, lanjut Jonathan untuk menjaga kualitas konsultasi yang terjadi antara pasien dan dokter. Dengan AI platform Halodoc akan mengetahui apakah yang pertanyaan dokter cukup dalam apa tidak, benar apa salah, secara etika sopan apa tidak, dan jawabannya nyambung apa tidak. Dengan demikian AI akan meningkatkan kualitas dari konsultasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Lestari Ningsih