Kecerdasan buatan (AI) dalam bisnis ritel diterapkan dalam siklus produk dan layanan dari proses produksi, penjualan, hingga pascapenjualan. Di berbagai negara, AI sudah diaplikasikan dalam bentuk fisik, seperti proses pengiriman. Sementara di Indonesia, baru dalam lingkup ekosistem internet.
Mengutip dari Emerj, penggunaan AI dalam industi ritel dipecah menjadi beberapa subkategori, yakni aplikasi penjualan dan customer relationship management (CRM), rekomendasi pelanggan, manufaktur, logistik sekaligus pengiriman, serta pembayaran beserta layanannya.
Baca Juga: Microsoft: AI Tak Akan Gantikan Manusia, Asal Punya 3 Skill Ini
1. Aplikasi penjualan dan CRM
Pada 2010 SoftBank, operator telekomunikasi di Jepang bermitra dengan produsen robot Prancis, Aldebaran, untuk mengembangkan Pepper. Robot humanoid ini dapat berinteraksi dengan pelanggan yang digunakan untuk menyambut layanan dan perwakilan di 140 toko ponsel SoftBank.
2. Rekomendasi pelanggan
IBM Watson Cognitive Computing adalah layanan manajemen pesanan dengan kemampuan melibatkan pelanggan ke e-commerce. Teknologi tersebut diadopsi oleh The North Face untuk membantu konsumen menentukan jaket apa yang terbaik untuk mereka, berdasarkan variabel seperti lokasi dan preferensi jenis kelamin.
3. Manufaktur
Perangkat lunak general electric (GE) bernama brilliant manufacturing dirancang untuk membuat seluruh proses manufaktur–dari desain hingga distribusi dan layanan menjadi lebih efisien dan menghemat biaya serta waktu. Logistik dan pengiriman contoh untuk penggunaan ini adalah Amazon Drones.
4. Layanan pembayaran
Amazon juga memiliki layanan pembayaran sendiri yang bernama Amazon Go. Layanan ini menggunakan teknologi check out gratis yang memungkinkan pelanggan untuk berbelanja dan meninggalkan, karena seluruh pengalaman belanja dirancang untuk otomatis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Lestari Ningsih