Sebagai upaya mendukung program Pemprov DKI Jakarta yang dipimpin oleh Anies Baswedan dalam penyaluran bantuan sosial dan pendidikan, Bank DKI mendistribusikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus ke 8 Pulau di Kepulauan Seribu pada 14-15 Maret 2019. Hal tersebut disampaikan oleh Corporate Secretary Bank DKI, Herry Djufraini dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, (17/03/2019).
“Sebagai BUMD DKI Jakarta, Bank DKI terus konsisten mendukung program penyaluran bantuan sosial dan pendidikan melalui KJP Plus ke seluruh wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu. Distribusi KJP Tahap 2 ini dilakukan di 8 (delapan) pulau yakni Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Lancang, Pulau Panggang, Pulau Pari, Pulau Pramuka, Pulau Tidung dan Pulau Untung Jawa,” katanya.
Baca Juga: Anies Mau Masukkan Bank DKI ke Bursa Efek Indonesia?
Menurut Herry, total penyaluran KJP Tahap 2 di Kepulauan Seribu ini sebesar Rp842 juta yang akan didistribusikan kepada siswa siswi dari mulai tingkat SD, SMP dan SMA/SMK. Sampai dengan akhir Desember 2018, Bank DKI telah menyalurkan sekitar 800 ribu KJP dengan nilai transaksi mencapai Rp3,60 triliun.
KJP Plus merupakan program strategis Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan Bank DKI untuk memberikan akses kepada warga DKI Jakarta usia sekolah 6-21 tahun dari keluarga tidak mampu agar dapat menuntaskan pendidikan wajib belajar 12
tahun dan memberikan kepastian kepada peserta didik untuk mendapatkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Untuk kemudahan pemantauan transaksi dana masuk dan keluar, pengguna KJP Plus dapat menggunakan fitur dari aplikasi JakOne Mobile.
Untuk meningkatkan berbagai macam akses produk dan layanan yang berbasis perbankan digital di Kepulauan Seribu, Bank DKI DKI telah menerapkan program Inklusi Keuangan termasuk program Laku Pandai dan juga penyaluran pembiayaan kepada pelaku usaha di wilayah tersebut.
Baca Juga: Realisasikan Misi, Bank DKI Buka 4 Kantor Layanan Lagi
Dengan adanya agen laku pandai ini, warga kepulauan seribu akan semakin banyak dimudahkan dalam melakukan transaksi perbankan dengan Bank DKI. “Nasabah dapat melakukan pembukaan rekening ataupun pengambilan uang tunai kepada agen laku pandai yang telah bekerjasama dengan Bank DKI” ujar Herry.
Herry juga menyebutkan bahwa Bank DKI akan memprioritaskan menggandeng merchant-merchant JakOne Mobile yang telah bekerjasama dengan Bank DKI untuk menjadi agen laku pandai di wilayah Kepulauan Seribu. “Jadi merchant-merchant yang kebanyakan merupakan UMKM bukan cuma bisa menerima pembayaran dengan QR Code saja, tetapi juga bisa mendapatkan sharing fee dari transaksi perbankan yang dilayani kepada warga Kepulauan Seribu” ujar Herry.
Untuk memperluas akses terhadap layanan jasa perbankan, Bank DKI telah melakukan sejumlah upaya diantaranya adalah penempatan 11 mesin ATM Bank DKI dan penyebaran 69 (enam puluh sembilan) mesin EDC Bank DKI di wilayah kepulauan seribu. EDC tersebut tersebar di Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Lancang, Pulau Panggang, Pulau Pari, Pulau Payung, Pulau Pramuka, Pulau Sabira, Pulau Tidung dan Pulau Untung Jawa. Penerima EDC Bank DKI merupakan pelaku UMKM di Kepulauan Seribu.
“Ini merupakan komitmen Bank DKI dalam mendukung gerakan less cash society di seluruh wilayah Jakarta, termasuk di Kepulauan Seribu” ujar Herry
Percepatan akses keuangan daerah ini juga diwujudkan dengan penyaluran kredit kepada para pelaku industri kecil dan menengah di kepulauan seribu. Pemberian fasilitas pembiayaan tersebut menggunakan Kredit Monas 25, Monas 75, Monas 500 maupun Monas Pemula. Sampai dengan Desember 2018, Bank DKI telah menyalurkan fasilitas pembiayaan bagi pelaku mikro senilai Rp558,03 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: