Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan Pusat Statistik (BPS), dan United Nation Population Fund, jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai 58,97 juta pada akhir 2018. Namun, baru sekitar 3,79 juta pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi untuk bisnisnya. Padahal, adaptasi teknologi di era digital ini begitu diperlukan, apalagi UMKM memiliki peranan penting untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Untuk mendorong pemanfaatan teknologi di kalangan pelaku UMKM, terutama di bidang komputasi awan (cloud), Microsoft Indonesia menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta (Hipmi Jaya). Dengan begitu, para pelaku UMKM dapat berinovasi dan bertumbuh secara digital untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas bisnis mereka.
"Kami yakin, untuk memulai transformasi digital, pelaku UMKM memerlukan solusi cloud untuk manajemen data," ujar Chief of Partner Officer and Director of Small Medium, Corporate Segments Microsoft Indonesia, Mulia Dewi Karnadi dalam pernyataan yang diterima Warta Ekonomi, Senin (18/3/2019).
Dengan manfaat itu, komputasi awan termasuk ke dalam faktor pendukung tiap sektor di industri. Teknologi itu dipercaya Microsoft sebagai fondasi dasar untuk berinovasi dan meraih peluang bagi para organisasi dan perusahaan.
Baca Juga: Hybrid Cloud Jawab Tantangan Platform Digital Masa Depan
Mulia memaparkan, "Layanan berbasis cloud dapat membantu mereka untuk menekan biaya operasional dan memberi mereka akses data dari mana saja, kapan saja dengan perangkat seluler apa pun sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis."
Dalam acara Microsoft Local Business Day itu, perusahaan teknologi tersebut mengusung produk Office 365 dengan fitur, seperti SharePoint, OneDrive, OneNote, Skype for Business, dan Outlook. Fitur-fitur itu memungkinkan para pelaku bisnis bekerja sama dalam satu lembar kerja, dikenal dengan nama Co-Authoring. Fitur-fiturnya pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelaku bisnis.
"Kami telah menyediakan solusi cloud selama enam tahun, sekaligus menyisihkan lebih dari US$1 miliar per tahun untuk penelitian dan pengembangan keamanan siber selama bertahun-tahun, secara global," pungkas Mulia.
Selain itu, ada pula Microsoft Azure, platform komputasi awan terintegrasi yang berfungsi untuk memindahkan aplikasi dan data bisnis penting ke cloud tanpa berinvestasi dalam infrastruktur yang mahal, namun tetap aman.
Baca Juga: BIT Super Cloud Bantu Transformasi Bisnis Komputasi Awan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti