Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Yakin Neraca Pembayaran Kembali Surplus di Triwulan I 2019

BI Yakin Neraca Pembayaran Kembali Surplus di Triwulan I 2019 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2019 akan semakin membaik dan kembali mengalami surplus. Sebelumnya pada Triwulan IV 2018, NPI mengalami surplus US$5,4 miliar setelah sebelumnya di Triwulan III 2018 mengalami defisit US$4,4 miliar.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan, hal itu didasari oleh semakin meningkatnya surplus neraca modal dan finansial serta menurunnya defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD).

Surplus neraca modal dan financial didorong oleh besarnya aliran masuk modal asing dimana sampai dengan Februari 2019 mencapai US$6,3 miliar. Sementara itu, penurunan defisit transaksi berjalan didukung oleh neraca perdagangan yang mencatat surplus US$0,33 miliar pada Februari 2019 dipengaruhi penurunan impor nonmigas, di tengah ekspor nonmigas yang juga menurun.

"Perkiraan kami, CAD akan menurun sementara surplus neraca modal dan finansial naik terutama dari aliran modal asing yang masuk portofolio di dalam SBN. Dengan kondisi ini perkiraan kami kuartal I 2019 neraca pmbayaran akan surplus," kata Perry di Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Baca Juga: BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6%

Untuk menurunkan CAD lebih lanjut, Perry menuturkan, pihaknya bersama pemerintah terus melakukan koordinasi secara intens seperti Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan BI mengenai akselerasi pencapaian target penerimaan devisa pariwisata 2019. Adapun penerimaan devisa pariwisata dipatok sebesar US$17,6 miliar.

"(Pariwisata) itu sumber devisa ketiga terbesar setelah kelapa sawit dan batu bara. Dengan kenaikan US$17,6 miliar, itu peran pariwisata semakin penting dalam mengendalikan CAD sekaligus sebagai sumber devisa," paparnya.

Selain itu, koordinasi dan kerja sama juga dilakukan dalam rangka meningkatkan penanaman modal asing dan mendorong investasi portofolio di Indonesia. Langkah untuk memperkuat ekspor, termasuk peningkatan kinerja sektor pariwisata, dan mengendalikan impor akan terus ditempuh sehingga defisit transaksi berjalan 2019 dapat menuju kisaran 2,5% PDB.

Baca Juga: Kurangi CAD, Pemerintah dan BI Genjot Devisa Pariwisata US$17,6 Miliar

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: