Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Accenture Sebut Kesetaraan Mampu Tingkatkan Tiga Kali Lipat Inovasi di Dunia Kerja

Accenture Sebut Kesetaraan Mampu Tingkatkan Tiga Kali Lipat Inovasi di Dunia Kerja Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menandai perayaan Hari Perempuan Internasional ke-16, Riset Accenture #EqualityDrivesInnovation dilakukan dengan melibatkan 18,000 responden dari 27 negara, termasuk 700 responden Indonesia, Jumat (22/3/2019). Tema dari penelitian memfokuskan pada dampak budaya terhadap lingkungan kerja, yang mendorong pada perkembangan dan kemampuan inovasi perusahaan. 

Hasil temuan menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia telah memiliki kesadaran akan pentingnya inovasi dalam memajukan perusahaan mereka. Riset Accenture mengungkap bahwa di Indonesia, budaya kesetaraan  mampu meningkatkan innovation mindset hingga tiga kali lipat. Temuan ini mendorong Accenture untuk menegaskan pentingnya budaya kesetaraan, sebagai kunci penting menggerakkan innovation mindset perusahaan. 

Debby Alishinta selaku Managing Director Women in Accenture Sponsor di Indonesia mengungkapkan, Riset Accenture #EqualityDrivesInnovation menunjukkan bahwa budaya kesetaraan menjadi pendorong utama pola pikir inovatif yang memiliki dampak signifikan bagi kemajuan suatu perusahaan.

"Dari seluruh faktor yang menjadi fokus riset, budaya selalu menang," ujarnya di Jakarta, Jumat (23/3/2019).

Ia juga menjelaskan bahwa budaya kesetaraan memegang peranan jauh lebih siginifikan dibanding faktor geografis, demografis, atau sektor perusahaan. Karyawan menunjukkan pola pikir inovatif lebih kuat pada lingkungan kerja dengan budaya kesetaraan yang lebih baik. Riset menunjukkan bahwa penghargaan setara pada kemampuan pekerja laki-laki maupun perempuan menjadi kunci innovation mindset yang memberi kemungkinan lebih besar untuk perusahaan bersaing secara global.

Era Disrupsi dinilai menuntut karyawan memiliki pola pikir inovatif untuk mendukung eksistensi dan persaingan perusahaan. Kemampuan inovasi karyawan menjadi indikator sukses untuk memenuhi kebutuhan pasar yang bergerak cepat. Constellation Research: Disrupting Digital Business memaparkan data bahwa 52% perusahaan yang terdaftar dalam Fortune 500 pailit akibat disrupsi digital, sekaligus menunjukkan bahwa inovasi memegang peranan penting dalam keberlangsungan perusahaan. 

Indonesia saat ini menduduki urutan ke-85 dalam Indeks Inovasi Dunia. Secara positif, #EqualityDrivesInnovation mengungkap bahwa pentingnya inovasi sudah disadari oleh 95% pemimpin perusahaan, dan 96% karyawan ingin menjadi lebih inovatif. Data kualitatif di Indonesia juga mengungkap bahwa 80% organisasi mendorong dan memungkinkan karyawan menjadi inovatif dalam bekerja sehari-hari.

Untuk Indonesia sendiri, riset #EqualityDrivesInnovation  menunjukkan bahwa Indonesia sudah merangkul diversitas atau perbedaan budaya dibandingkan negara-negara lainnya. 

Meski keberagaman berpengaruh secara signifikan, namun budaya kesetaraan adalah pengganda penting yang membantu perusahaan memaksimalkan inovasinya. Riset menemukan bahwa secara global, innovation mindset lebih besar 6x lipat ketika diversitas dikombinasikan dengan budaya kesetaraan, dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak menerapkan kedua faktor tersebut. Selaras dengan temuan ini, Accenture juga mengemukakan jika setiap negara meningkatkan innovation mindset hingga 10%, produk domestik bruto global dapat meningkat hingga mencapai $8 triliun pada tahun 2028.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: