Dear Perusahaan, Mending Pakai Chatbot Pihak Ketiga untuk Efisiensi Biaya
Bagi perusahaan, mana yang lebih baik: mengembangkan layanan perpesanan berbasis robot sendiri atau memanfaatkan layanan pihak ketiga? Dengan berbagai pertimbangan, sebaiknya perusahaan memilih opsi kedua.
Country Manager Insider Indonesia, Joe Harahap mengatakan, tidak akan efektif jika perusahaan membuat layanan perpesanan robot (chatbot) sendiri. Hal itu berkaitan dengan biaya dan fokus bisnis perusahaan. Sekadar informasi, Insider sendiri merupakan platform pemasaran digital yang dapat mengoptimalisasikan situs dari kliennya.
"Pertama, ketika mereka buat chatbot sendiri, itu bukan bisnis utama mereka. Jadi, membutuhkan tim baru untuk mengembangkan fiturnya," ujar Joe kepada Warta Ekonomi, Rabu (27/3/2019), di Jakarta.
Kedua, mengembangkan chatbot sendiri membutuhkan biaya tambahan. Padahal, biaya itu lebih baik jika diinvestasikan ke bisnis utama perusahaan.
Joe berujar, "Lebih baik investasi ke bisnis utama bisnis. Dari segi ekonomis, lebih murah untuk pelaku usahanya."
Baca Juga: Apa Itu Chatbot?
Tak hanya itu, pihak ketiga dengan kredibilitas yang baik juga menjamin keamanan data pengguna dari perusahaan. Mulai dari segi enkripsi, kelegalan, dan aturan pengamanan data yang kuat.
"Perusahaan (pihak ketiga) dari pasar yang mature, seperti yang berbasis di Eropa atau Amerika setahu saya memerhatikan keamanan data. Pasti ada proteksinya, dari teknis, enkripsi, legal, dan sebagainya," papar Joe.
Contoh perusahaan teknologi yang memanfaatkan API pihak ketiga untuk layanan chatbot-nya adalah Blibli. Mereka berkolaborasi dengan WhatsApp API for Business untuk menghadirkan layanan notifikasi otomatis kepada pengguna.
Senior Growth Marketing Manager Blibli, Tabah Yudhananto berkata, "Kalau untuk tanya-jawab belum, masih ke informasi otomatis dari sistem, berupa status pemesanan dan pengiriman. Kalau pengguna pilih agar informasi itu disampaikan lewat WhatsApp, maka akan dikirim melalui aplikasi itu."
Whatsapp API itu secara otomatis akan terintegrasi dengan data internal yang disebutkan oleh pria yang akrab disapa Anto itu. Namun, untuk saat ini sistem komunikasinya masih satu arah, belum menghasilkan interaksi langsung antara perusahaan dan konsumennya.
Baca Juga: Insider: Platform Yang Maksimalkan AI untuk Bisnis
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti