Kata Bang Sandi, Ini 3 Tantangan UMKM di Era Revolusi Industri 4.0
Tokoh entrepreneur nasional, Sandiaga Salahuddin Uno, berbagi inspirasi berwirausaha sekaligus memberikan motivasi kepada kalangan muda di Kota Makassar, Sulsel, pada ajang Makassar Young Entrepreneur Summit (YES) 2019, Senin (1/4). Dalam kesempatan itu, Sandiaga turut mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai pilar perekonomian.
Menurut Sandiaga, ada banyak tantangan bagi UMKM untuk bertahan dan berkembang pada era kekinian. Terutama tatkala bangsa ini memasuki era revolusi industri 4.0. Paling tidak, ada tiga tantangan utama yang menjadi pekerjaan rumah bersama. Pertama, penerapan teknologi digital, dimana UMKM kini dituntut untuk melek teknologi bila ingin bersaing dalam dunia usaha dan industri.
Baca Juga: Bawaslu Periksa Saksi Terkait Penghadangan Sandiaga
Penerapan teknologi digital, Sandiaga menegaskan memang sudah menjadi keharusan bagi UMKM agar bisa berkembang merambah pasar global. "Soal tantangan UMKM (memasuki era revolusi industri 4.0), ya bagaimana mengadopsi teknologi digital. Itu sudah menjadi keniscayaan," kata Bang Sandi yang juga Calon Wakil Presiden RI itu.
Tantangan berikutnya, Sandiaga menyampaikan kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dalam pendampingan UMKM guna mengakses pasar yang lebih luas. Termasuk upaya melahirkan sumber daya manusia handal. Kata dia, pemerintah dan dunia usaha tidak boleh bekerja sendiri-sendiri dalam mendorong pengembangan UMKM.
Baca Juga: Sandi Sebut Potensi UMKM di Makassar Luar Biasa
"Upaya meningkatkan SDM, mengakses pasar serta melakukan pelatihan dan pendampingan untuk UMKM mestinya dilakukan secara kolaborasi. Jadi buka hanya dari pemerintah saja tapi juga dari dunia usaha perlu untuk melakukan kolaborasi," terang dia.
Tantangan ketiga yang kerap menghambat perkembangan UMKM, Sandiaga menyebut adalah permodalan. Hingga saat ini, diakui dia, masih banyak pelaku UMKM yang kesulitan mengembangkan usahanya karena tidak mendapatkan pinjaman dari perbankan. Semua itu berupaya dicarikan solusi dan salah satunya yang dianggap jitu adalah melalui program OK OCE atau One Kecamatan, One Center of Entrepreneurship.
"Saya dengar cerita (dari pelaku UMKM) yang ingin mengembangkan usaha, mau buka cabang tapi memiliki kendala keterbatasan modal. Itu karena bank belum memberikan akses kepada UMKM. Nah, itulah yang akan coba kita jembatani, bisa melalui OK OCE maupun Makassar YES," terang dia.
Melalui Makassar YES 2019 maupun ajang serupa di kota lain, entrepreneur muda yang sedang merintis usaha dipertemukan dengan pengusaha menengah ke atas. Diharapkan bisa lahir kolaborasi yang bisa menguntungkan kedua belah pihak. "Kita akan terus berupaya melahirkan solusi buat teman-teman (entrepreneur muda) agar bisa berkembang lebih baik," tuturnya.
Makassar YES 2019 merupakan event ke-4 dari Indonesia Young Entrepreneur Summit 2019. Sebelumnya, kegiatan serupa sukses diselenggarakan di Surabaya, Bandung dan Sragen. Ajang motivasi untuk pengusaha muda yang digelar di 8 kota besar di Indonesia ini mendapat dukungan KAHMIpreneur sebagai program inspiratif dalam menciptakan pengusaha muda.
Makassar YES 2019 menghadirkan dua tokoh pengusaha muda yakni artis Usy Sulistiowati dan dr Gamal yang terkenal di bidang aplikasi kesehatan yang menggunakan sistem digital melalui aplikasi smartphone. Kegiatan itu juga turut dihadiri oleh pengusaha muda sukses yang juga pimpinan Bosowa Group, Erwin Aksa.
Kegiatan Makassar YES 2019 merupakan forum kaum milenial kreatif bertemu dengan para pengusaha muda sukses dari berbagai sektor bisnis tingkat menengah ke atas serta nasional. Ajang ini menjadi sarana untuk berbagi networking (akses teknologi, pembiayaan dan pemasaran), berbagi dan berkembang.
Melalui Makassar YES 2019, peserta mendapatkan akses terkini seputar market dan finance dari pemangku kepentingan yang terlibat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: