Dituduh Memperkaya Diri, Mantan Bos Nissan: Saya Tidak Bersalah
Mantan bos Nissan, Carlos Ghosn, ditangkap oleh aparat hukum Jepang atas tuduhan upaya memperkaya diri sendiri sehingga menyebabkan Nissan menanggung rugi sebesar US$5 juta. Atas penangkapan tersebut, Ghosn mengelak bahwa dirinya tidak bersalah.
Melansir dari Reuters, pria yang terdaftar mempunyai tiga kewarganegaraan (Prancis, Lebanon, dan Brazil) itu meminta bantuan hukum dari pemerintahan Prancis.
Baca Juga: Nissan Kenalkan 2 MPV Baru di Indonesia, Lihat Fitur Canggih Barunya!
“Saya tidak bersalah. Sulit, saya harus mengakuinya dan saya meminta pemerintah Prancis untuk membela saya dan untuk membela hak-hak saya sebagai warga negara,” tegas Ghosn, Kamis (04/04/2019).
Sebelumnya, Kejaksaan Tokyo menyatakan bahwa Ghosn telah menyebabkan kerugian Nissan hingga US$5 juta dalam periode yang berakhir sampai dengan Juli 2018 lalu. Kerugian itu timbul lantaran Ghosn dinilai telah menyalahgunakan wewenangnya untuk keuntungan pribadi.
Baca Juga: Nissan Resmikan Gerai Berkonsep Global Retail di Alam Sutra
Merasa kesal atas tuduhan itu, Ghosn bahkan menyebut penangkapan itu sungguh keterlaluan dan sewenang-wenang.
“Mengapa menangkap saya kecuali untuk mencoba mneghancurkan saya? Saya tidak akan rusak,” jelasnya lagi.
Kantor berita Kyodo mengungkapkan bahwa kerugian Nissan tersbeut melibatkan pengalihan dana melalui dealer di Oman ke rekening perusahaan yang dimiliki secara efektif oleh Ghosn. Namun, hal itu dibantah oleh juru bicara Ghosn.
“Pembayaran US$32 juta yang dilakukan selama sembilan tahun adalah hadiah untuk perusahaan Oman sebagai dealer Nissan teratas. Insentif dealer seperti itu tidak diarahkan oleh Ghosn dan dana itu tidak digunakan untuk membayar utang pribadi,” tegasnya kepada Reuters.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: