Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, menyatakan pihaknya membutuhkan waktu dua sampai tiga tahun untuk menuju B100 atau green diesel. Saat ini Kementerian ESDM melalui Direktorat Energi Baru Terbarukan (EBT) terus mengembangkan B20 menjadi B100.
"Kami telah melakukan hitung-hitungan awal mengenai harga keekonomian produk B100. Kalau itu dijual kira-kira Rp14 ribu per liter," kata Jonan di Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga: Jokowi Bilang Pengembangan B100, Indef: Itu Agak Sulit
Dia menuturkan harga tersebut tentu masih terbilang mahal. Dan itu tidak bisa didiamkan. Pasalnya, pemerintah ingin memastikan harga keekonomian yang berlaku tidak akan membebani masyarakat.
"Jadi, pemerintah nanti akan mencari berbagai opsi untuk menurunkan harga produksi. Sehingga harga keekonomiannya bisa lebih murah dan terjangkau untuk masyarakat umum," tutur dia.
Oleh karena itu, lanjut dia, salah satunya menghubungkan harga minyak sawit (CPO) dengan minyak mentah (crude). "Untuk membicarakan dengan pengusaha sawit terkait adanya pematokan harga khusus untuk program ini," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: