PT Berau Coal Energy meresmikan poiteknik pertama miliknya di Kabupaten Tanjung Redeb, Berau guna menjawab kebutuhan tenaga kerja terdidik dengan memprioritaskan potensi setempat.
Direktur Utama Berau Coal, Fuganto Widjaja, mengungkapkan bahwa pendirian Politeknik Sinar Mas Berau Coal bermula dari diklat berdurasi tiga bulan bagi para lulusan sekolah menengah atas, dan kini bertumbuh menjadi lembaga pendidikan Diploma pertama di Kabupaten Berau.
Baca Juga: Hasilkan Insinyur Berkualitas, Kemenpupera Buka Politeknik PU
“Kehadiran lembaga pendidikan vokasi di bidang pertambangan yang berasal dari inisiasi perusahaan dan berada persis di sentra pertambangan adalah upaya menjaring potensi setempat, berikut membekali mereka dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan industri,” kata Fuganto, Minggu (07/04/2019).
Menurut Fuganto, hal itu sejalan dengan upaya pemerintah melalui Kementerian ESDM mendorong keterlibatan sektor industri guna berbagi pengetahuan, kompetensi dan kecakapan dalam menghasilkan sumber daya siap kerja.
Di tahun 2018, politeknik yang dikelola oleh Yayasan Dharma Bakti Berau Coal ini mendapatkan izin membuka program studi Diploma 4 Teknik Rekayasa Logistik, Diploma 3 Perawatan Mesin Pertambangan serta Diploma 3 Survei dan Pemetaan menggunakan pendekatan dual system yang memadukan pembelajaran sebanyak 30% dan 70% selebihnya berupa praktik di lingkungan kerja, sesuai kebutuhan industri, dalam hal ini pertambangan.
Baca Juga: Masuk Industri 4.0, Kemenperin Bangun Politeknik Industri Petrokimia di Banten
Menteri ESDM, Ignasius Jonan menganjurkan, “Sama dengan arahan Bapak Presiden, ke depan, kita sebagai bangsa yang memiliki jumlah tenaga kerja besar, harus menciptakan lebih banyak sekolah vokasi. Kita sudah memiliki banyak sekali sekolah umum, tapi kurang memberikan keahlian spesifik, sementara lapangan kerja saat ini sangat membutuhkan keahlian yang spesifik, melalui vokasi.”
Menurutnya, pemerintah dapat bekerja sama dengan Berau Coal dengan menggandeng pemerintah daerah, mengembangkan dan memperbesar apa yang hari ini telah diresmikan.
Presiden Komisari Berau Coal, G. Sulistiyanto yang juga hadir mengatakan, pihaknya meyakini pemerataan pendidikan yang berkualitas adalah landasan bagi pergerakan roda bisnis berkelanjutan.
“Khususnya bagi Berau Coal yang didukung lebih dari 21 ribu karyawan berikut kontraktor, di mana 52% di antaranya adalah warga Berau.”
Baca Juga: Pacu Ekspor Furnitur, Pemerintah Dirikan Politeknik di Kendal
Mengedepankan potensi setempat tak hanya dilakukan pada sumber daya manusia, namun menjangkau pula komoditas unggulan. Misalnya, pendampingan perusahaan pada praktik budi daya kakao bagi masyarakat sekitar pertambangan, yang hari ini resmi dilengkapi Pabrik Pengolahan Kakao.
Tak kurang dari 367 petani turut terlibat dalam Program Ekonomi Agribisnis Berau Coal, mengelola perkebunan kakao seluas keseluruhan 350 hektare.
Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin, berkata “Sebagai upaya mendorong Berau selain sebagai sentra pertambangan dan pariwisata, dapat pula menjadi salah satu pusat budi daya serta produksi kakao nasional. Sehingga kawasan pasca tambang tak saja terpulihkan secara lingkungan, namun juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat, secara berkelanjutan.”
Menteri ESDM mengatakan, inisiatif semacam ini akan membuka aktivitas ekonomi serta lapangan pekerjaan baru yang dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat sekitar jika suatu saat kegiatan eksplorasi pertambangan usai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: