Setelah sukses melakukan operasi pasar bawang merah 21 ton di Jakarta, Kementerian Pertanian (Kementan), kembali menggelar operasi serupa di tiga pasar di Surabaya, Senin (8/4/2019). Untuk diketahui, Kementan mulai menghelat operasi pasar bawang sejak Jumat tanggal 5 April guna menstabilkan harga bawang merah dan bawang putiu di pasaran.
Operasi pasar di Surabaya ini dipimpin langsung Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan, Moh Ismail Wahab. Pembeli yang datang terdiri dari pedagang dan masyarakat, berebut bawang merah yang dijual tersebut.
"Untuk di Surabaya total kami gelontorkan 24 ton di antaranya Pasar Pabean sebanyak 8 ton, Pasar Kaputren 8 ton, besok di Pasar Mangga Dua 8 ton," ujar Ismail saat mengikuti langsung transaksi jual beli di Pasar Kaputren, Senin (8/4/2019).
Ismail menerangkan pemerintah berharap operasi pasar ini mampu menarik suasana pasar bahwasanya stok bawang itu banyak sehingga spekulan tidak membuat harga yang tinggi. Menilik harga naik, sesungguhnya bukan terjadi karena supply-nya sedikit, namun dikarenakan terlambat panen akibat kendala hujan. Pasokan bawang semakin meningkat dikarenakan beberapa daerah sudah mulai panen.
"Harga di tingkat petani tidak terlalu mahal yakni berkisar Rp22.000 per kg. Jadi disparitasnya tidak terlalu jauh sehingga dengan adanya operasi pasar ini harga segera turun," ujarnya.
Baca Juga: Permintaan Impor Bawang Putih Bisa Bikin Elektabilitas Jokowi Stagnan?
Lebih lanjut Ismail menjelaskan bawang ini diambil dari pengepul besar yang membantu untuk kebutuhan operasi pasar dengan harga yang selisihnya lumayan. Harga jualnya sebesar Rp23.000 per kg, sementara di pasar masih Rp35.000, sehingga ada selisih hampir Rp12.000.
"Saya berterima kasih kepada perusahaan yang membantu terlaksananya operasi pasar ini," ucapnya.
Pasokan Jelang Puasa
Terkait ketersediaan bawang merah jelang puasa dan lebaran diakui Ismail sangat mencukupi. Pada April ini pasokan diperkirakan lebih dari 90 ribu ton, hanya saja memang tidak serempak.
"Ini sudah mulai bergerak. Sebentar lagi akan ada panen di Brebes. Demak sendiri ada 1.600 hektare, jika dikalikan 10 ton sudah berapa itu? Jadi tidak perlu khawatir soal stok. Hanya tinggal mengatur distribusi dan supply-nya ke pasar-pasar induk maupun retail," tuturnya.
Dengan adanya operasi pasar ini, diyakini Ismail harga akan cepat kembali stabil. Sebab tidak lama lagi harga ini kembali stabil karena sudah mulai panen di beberapa daerah.
"Kita tentunya berharap harga kembali normal di bawah Rp30.000 per kg," tegasnya.
Ismail menyebutkan persoalan harga bawang merah memang dilematis. Harga di petani sekarang Rp22.000 per kg dan dipastikan harga tidak mungkin jatuh.
"Informasi dari teman-teman petani bahwa harga pada 2018 sangat rendah hingga mencapai Rp5.000 hingga Rp7.000 di tingkat petani sehingga mereka agak merasa putus asa," sebutnya.
Melihat kondisi bawang merah yang fluktuatif, Ismail menegaskan upaya yang akan dilakukan Kementan yakni akan membuat semacam standar harga. Harga batas atas dan bawah untuk melindungi petani dan konsumen.
Baca Juga: Soal Bawang Merah, Mentan: Indonesia Mampu Serang Balik dengan Ekspor
Dukungan Eksportir dan Importir Bawang
Thio Herry, CEO PT Sian Liep tergerak untuk melakukan operasi pasar dikarenakan kecintaannya kepada negara. Persoalan harga bawang yang naik dinilainya hanya hitungan hari saja.
"Kita orang Indonesia, cinta NKRI. Ini untuk menjaga harga bawang, kami ikut merasa terpanggil. Paling-paling dalam 3 hari ini harga kembali normal," ujarnya.
Bawang operasi pasar ini, menurutnya, didatangkan dari Madura, Probolinggo dan Nganjuk yang kualitas bagus dan berstandar ekspor.
Kepala Subdit Standardisasi Mutu, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan, Tommy Nugraha menyatakan operasi pasar ini dilakukan agar masyarakat memperoleh harga terjangkau. Untuk itu Kementan mengundang beberapa perusahaan yang sekiranya berkeinginan untuk membantu masyarakat.
"Keberadaan teman-teman swasta memberikan angin segar dalam rangka memberikan perhatian untuk masyarakat. Semoga langkah ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Targetnya, secepatnya harga kembali normal," terangnya.
Fajar, pembeli di Pasar Pabean yang sehari-hari menyediakan catering makanan mengaku senang dengan keberadaan operasi pasar ini.
"Harga bawang merah sekarang itu Rp31.000 lebih. Harapan masyarakat, pemerintah senantiasa membantu meminimalisir harga-harga yang semakin meloncat," katanya.
Sebagai informasi, sebelum operasi pasar digelar, harga bawang merah di Pasar Pabean dan Kaputren terpantau Rp35.000 per kg. Perusahaan yang terlibat dalam operasi pasar ini berkomitmen terus membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: