Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Raih Pertumbuhan Transaksi 13,5 Lipat, Go-Jek Targetkan Hal Ini di 2019

Raih Pertumbuhan Transaksi 13,5 Lipat, Go-Jek Targetkan Hal Ini di 2019 Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Go-Jek mengumumkan perkembangan bisnis terbarunya, Kamis (11/4/2019). Perusahaan mengklaim, selama 2016 hingga 2019 bertumbuh 13,5 kali lipat. Per akhir 2018, pertumbuhan nilai transaksi (growth transaction value/GTV) Go-Jek mencapai lebih dari US$9 miliar dengan total volume transaksi setahun mencapai US$2 miliar.

Hingga Maret 2019, Go-Jek telah memiliki 2 juta mitra pengemudi, lebih dari 400 ribu merchant, dan 60 ribu penyedia layanan. Pertumbuhan itu ditargetkan dapat dilipatgandakan pada tahun ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Chief Commercial Expansion Go-Jek, Catherine Hindra pada Konferensi Pers Mitra Juara Go-Jek 2019.

"Tahun ini minimal harus double untuk 1 ekosistem Go-Jek," ujar Catherine kepada pers, Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Baca Juga: Go-Jek Bantu Ratusan UMKM Muslimat NU Naik Kelas

Di kesempatan yang sama, Founder dan CEO Go-Jek Global, Nadiem Makarim menyampaikan, angka pertumbuhan nilai transaksi Go-Jek berada di atas Grab, walaupun bisnis mereka baru masuk ke empat negara Asia Tenggara. Go-Jek pun disebutkan sebagai aplikasi ride-sharing yang paling sering digunakan di Indonesia, berdasarkan laporan "The State of Mobile 2019" dari App Annie, platform analisis dan insight untuk aplikasi mobile.

"Analisis penghina aktif mingguan kami juga 1,5 kali lebih besar dari kompetitor. Yang paling penting dampak kami, yang paling penting kerja nyata karena itu bagian dari budaya Indonesia," jelas Nadiem.

Pria lulusan Harvard Business School itu menambahkan, dari hasil riset lambaga demografi Universitas Indonesia pada 2018, kontribusi Go-Jek terhadap perekonomian Indonesia mencapai Rp44,2 triliun. Angka itu naik tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Cihuy, Jokowi Ucapkan Selamat ke Go-Jek dan Mitranya

"Angka itu dihitung dari pendapatan mitra dari empat pilar layanan Go-Jek. Pertama transportasi manusia, logistik dan barang, antarmakanan, dan layanan finansial," sambung Nadiem lagi.

Sejak berdiri pada 2010 lalu, Go-Jek telah berevolusi dari penyedia transportasi lewat call center, menjadi sebuah aplikasi on-demand yang digunakan setiap hari oleh masyarakat Indonesia. Di Indonesia, Go-Jek telah masuk ke 244 kota dan memiliki 100 kantor operasional. Sementara secara global, bisnis perusahaan itu sudah ada di empat negara, yakni Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Singapura.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: