Calon Presiden 01, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, keinginan Prabowo untuk menaikan tax ratio dalam waktu singkat suatu yang sulit. Pasalnya, kenaikan tax ratio perlu dilakukan secara bertahap.
"Dengan program informatika bisa mencontoh negara lain kita bisa kembali ke 16% dan 19%," ujar Prabowo.
Hal ini menjadi tanggapan Jokowi untuk pernyataan Prabowo yang ingin menaikan tax ratio dari 10,3% ke 16% seperti saat orde baru. Pasalnya, prabowo pernah menyebut dalam waktu setahun.
Baca Juga: Prabowo: Saya Tidak Salahkan Pak Jokowi, Tapi. . .
"Kalau dalam setahun naik drastis akan ada 5% kurang lebih dari GDP atau Rp750 triliun yang ditarik untuk pajak. Apa yang terjadi? Akan terjadi syok ekonomi," ujar Jokowi, Jakarta, Sabtu (13/04/2019).
Oleh karena itu, dirinya ingin menaikan tax ratio secara gradual dengan membangun sebuah tax base sebanyak-banyaknya. Hal ini sudah dilakukan sejak tax amnesty.
Baca Juga: Jokowi Ingin Bangsa Indonesia Mandiri
"Tax amnesty ada deklarasi Rp4.800 triliun, dan kita mendapatkan income dari sana Rp114 triliun tahun itu," ujarnya.
Dirinya ingin tax base semakin besar, sehingga income negara semakin banyak.
"Kalau disampaikan Prabowo tadi akan memberikan syok ekonomi karena ada Rp750 triliun akan ditarik untuk penerimaan negara," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih