Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Difitnah, Umat Tetap Cinta UAS

Meski Difitnah, Umat Tetap Cinta UAS Ustad Abdul Somad (UAS) memberikan tausyiah pada tabliq Akbar di Lapangan Hiraq, Lhokseumawe, Aceh, Minggu (19/8). Safari dalam rangka tabliq Akbar UAS bersama Da’i cilik Syekh Rasyid itu berlangsung selama dua hari di Lima Kabupaten/kota di Aceh. | Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Komite DPD RI Fahira Idris menanggapi fitnah yang ditujukan kepada Ustaz Abdul Somad (UAS) melalui akun Twitter @saididu yang telah dibajak oknum yang tidak bertanggung jawab. Menurutnya, fitnah tersebut akan semakin menguatkan kecintaan umat terhadap UAS.

“Hati umat dan UAS sudah terpaut. Fitnah apapun yang kalian buat tidak akan menyurutkan kecintaan umat kepada UAS. Fitnah ini akan semakin menguatkan kecintaan kami," kata Fahira Idris melalui siaran pers yang diterima, Senin (15/4).

Baca Juga: "Mereka Memfitnah UAS"

Fahira menjelaskan, kekuatan dakwah UAS mampu menembus relung hati jutaan umat. Bukan hanya karena mempunyai basis keilmuan yang tinggi tetapi sosok UAS juga mencintai negeri.

Kiprah UAS dalam berdakwah dan menginisiasi pendidikan hingga masuk ke hutan, sekaligus pedalaman dengan menempuh perjalanan yang tidak mudah. Hal itu, lanjut Fahira, dapat menyentuh titik kesadaran umat bahwa aksi nyata untuk mengamalkan ajaran Islam sebagai agama rahmat bagi semesta alam. “Saat dakwah beliau di tolak di beberapa daerah, beliau mengajak umat untuk tenang dan bersikap bijak serta memilih mengalah," katanya.

Namun, Fahira mengatakan, fitnah keji yang disebar lewat media sosial sungguh menyakiti perasaan. Sampai kapan, lanjutnya, praktik-praktik tak bermoral ini terus dibiarkan.

Baca Juga: Aneh! Prabowo Didukung Ustad Somad, Timses Bilang UAS Tak Perlu Mundur dari PNS

Fahira berpendapat, cara-cara keji dengan membuat dan menyebar fitnah hanya kerena berbeda pandangan politik tidak hanya mencederai demokrasi tetapi juga menginjak-nginjak nalar dan akal sehat publik. Menurutnya, demokrasi tidak akan tumbuh sehat jika se tiap perbedaan pendapat dibalas dengan fitnah, bukan dengan adu argumen dan gagasan. “Semoga ke depan nanti, kita mendapat pertolongan dan diberi kekuatan untuk menghentikan praktik-praktik keji seperti ini,” jelas Fahira.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: