Hadapi Persaingan dengan Go-Food, Grab Buka 2 GrabKitchen Baru di Jakarta Utara
Dalam kompetisi Grab dan Go-Jek untuk mendominasi pasar Indonesia, layanan pengiriman makanan memainkan peran penting. Lini bisnis itu dipengaruhi oleh permintaan yang kemudian menghasilkan pendapatan yang menjanjikan.
Untuk itu, Grab mulai membangun dapur khusus pengiriman untuk memberikan lebih banyak pilihan bagi pembeli di lini bisnis pengiriman makanan mereka. Pada September lalu Grab membuka satu dapur pengiriman di bilangan Jakarta Barat. Sekarang, mereka menambahkan dua lokasi baru, yakni di Cideng dan Kramat, Jakarta Utara.
GrabKitchen pertama di Jakarta Barat mampu mengurangi rata-rata waktu pengiriman pesanan GrabFood di Jakarta Barat sebesar 20%, kata pihak Grab dilansir dari KrAsia (16/4/2019).
Baca Juga: Grab Bantu Perkembangan UMKM Kuliner di Kota Medan
GrabKitchen mengajak para restoran untuk membuka cabang lokal di fasilitas itu, sehingga mereka dapat melayani pelanggan di sekitarnya untuk menggunakan armada dan aplikasi Grab. Tujuannya, membantu pedagang kecil memperluas bisnis mereka tanpa mengharuskan mereka berinvestasi dalam mendirikan bangunan baru.
Contohnya, pedagang kaki lima yang terkenal di satu bagian kota dapat lebih mudah mendirikan toko di lingkungan baru dengan cara tersebut. Cara itu juga memungkinkan usaha kecil diluar Jakarta untuk membuka cabang di Ibukota. Konsep itu sendiri mirip dengan Go-Resto yang kini bernama Go-Biz milik Go-Jek.
Bisnis pengiriman makanan telah berkembang sangat cepat di Indonesia dan Asia Tenggara. Volume pengiriman GrabFood tumbuh hampir 10 kali lipat di Indonesia dari Desember 2017 hingga Desember 2018, menurut Tomaso Rodriguez, Wakil Presiden GrabFood.
Tahun lalu, Rodriguez mengatakan, makanan adalah pilar utama dalam strategi Grab untuk meraih keuntungan. Dia mengatakan bahwa perusahaan berencana untuk membuka lebih banyak gerai GrabKitchen tahun ini.
Di lain sisi, ada Go-Jek yang mengatakan layanan antar makanan mereka lebih besar setidaknya empat kali lipat dari sang kompetitor, Grab. Berdasarkan data internal perusahaan yang dirilis minggu lalu, pangsa pasar Go-Food di Indonesia mencapai angka 80%.
Menurut riset pihak ketiga (IDN Times) pada 2019, layanan Go-Food paling banyak digunakan di Indonesia. Founder dan CEO Go-Jek Global, Nadiem Makarim pun menyatakan layanan Go-Food perusahaannya berada di peringkat tiga di dunia.
"Layanan Go-Food dari Go-Jek (itu) terdepan dan terbesar di Asia Tenggara dan nomor tiga di dunia," kata Nadiem ketika ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (11/4/2019).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh