Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Lepas Ekspor 12 Ribu MT Produk Turunan Sawit Asal Pasangkayu

Kementan Lepas Ekspor 12 Ribu MT Produk Turunan Sawit Asal Pasangkayu Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) melepas ekspor produk turunan sawit berupa RBD Palm Olein. | Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Pasangkayu -

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) melepas ekspor produk turunan sawit berupa RBD Palm Olein.

"Ini akan kita dorong terus sejalan dengan program akselerasi ekspor di Kementan," kata Kepala Ali Jamil melalui keterangan tertulisnya, Jumat (19/4/2019).

Jamil menjelaskan produk pertanian yang telah diolah ini sering dimanfaatkan untuk menggoreng pada industri mie instan, keripik kentang, donat, dan makanan siap saji lainnya.    RBD Palm Olein juga digunakan sebagai bahan baku margarin dan mentega putih atau shortening. Hilirasi produk pertanian tentunya sangat kita dukung agar dapat memberi nilai tambah bagi pelaku industri dan juga petani, ujarnya.

Baca Juga: Kementan Lakukan Deklarasi Dorong Ekspor Pertanian Asal Papua Barat

Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Akhmad Faraby saat melepas ekspor bersama dengan pejabat di Dinas Pertanian Kabupaten Pasangkayu menyampaikan bahwa jumlah komoditas pertanian yang di ekspor ke negeri Cina ini berjumlah 12.000 MT
senilai Rp87,1 miliar.

"Selama kurun waktu Maret-April 2019, pemilik, PT Tanjung Sarana Lestari (TSL) telah lakukan 6 kali eksportasi," terang Faraby.

Sebagai komoditas wajib periksa Karantina, jajarannya lakukan tindakan guna memberikan jaminan dan kesehatan produk sesuai dengan persyaratan negara tujuan ekspor. Sertifikat Kesehatan Tumbuhan, atau phyosanitary certificate  (PC) akan menyertakan  produk pertanian kita di pasar global, tambahnya.

Dukungan layanan karantina guna percepatan ekspor ini sejalan dengan kebijakan Presiden melalui Mentan Amran. Instruksi bagi jajaran Karantina ini dilakukan dengan melakukan ekspose ekspor dan  pendampingan bagi pelaku agribisnis dalam pemenuhan persyaratan sanitary dan phyosanitary, atau SPS.

"Program Agro Gemilang, terus kita digencarkan melalui  unit teknis karantina pertanian diseluruh Indonesia," tukas Jamil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: