Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, optimistis akan terjadi peningkatan investasi dan ekspansi di sekor industri manufaktur seusai penyelenggaraan Pemilu 2019. Dengan implementasikan peta jalan Making Indonesia 4.0, selain industri diproyeksi tumbuh optimal, juga mendorong kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menargetkan sepanjang 2019 pertumbuhan industri manufaktur dapat mencapai 5,4%. Subsektor yang diperkirakan tumbuh tinggi, antara lain industri makanan dan minuman, permesinan, tekstil dan pakaian jadi, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, serta industri barang logam, komputer dan barang elektronika.
“Setelah Pemilu 2019 akan banyak proyek priotitas yang akan segera berjalan, termasuk beberapa proyek prioritas seperti di industri petrokimia. Selain itu, finalisasi peraturan mengenai mobil listrik dan pemberian insentif bagi industri," ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (20/4/2019).
Baca Juga: Kuartal-I, Sektor Manufaktur Bergeliat
Airlangga menerangkan tren pertumbuhan industri seusai pemilu akan terjadi karena Indonesia adalah negara yang paling matang dalam penerapan sistem demokrasi. Demokrasi yang matang menjadi modal pemerintah dalam menarik investasi dari luar negeri.
"Optimisme pembangunan yang digaungkan pemerintah saat ini juga penting untuk menarik investasi. Semua sektor industri akan running setelah pilpres dan pileg," paparnya.
Menperin juga meyakini kondisi ekonomi, politik, dan keamanan di Indonesia masih tetap stabil dan kondusif. Sehingga akan mendukung berjalannya aktivitas usaha atau perindustrian semakin agresif.
"Apalagi, beberapa kebijakan baru akan diluncurkan untuk memudahkan pelaku industri berusaha di Indonesia dan melanjutkan kembali yang sedang terlaksana dengan baik," ungkapnya.
Baca Juga: Indeks Manufaktur Naik, Pelaku Industri Optimistis
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti