Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aset Terkerek 3,5%, Berapa Laba Bersih BFI Finance di Kuartal I 2019?

Aset Terkerek 3,5%, Berapa Laba Bersih BFI Finance di Kuartal I 2019? Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mencatatkan kenaikan piutang pembiayaan sebesar Rp17,905 triliun atau 6,1% lebih tinggi dari periode yang sama di 2018 sebesar Rp16,870 triliun.

Dari jumlah pembiayaan tersebut, Rp3,35 triliun adalah pembiayaan baru dengan komposisi 67,5% berasal dari pembiayaan kendaraan roda empat, 17,7% pembiayaan kendaraan roda dua, 13,5% dari alat berat dan machinery, sisanya adalah pembiayaan properti (property-backed financing) dan syariah.

Pembiayaan baru ini turut mengerek kenaikan nilai aset perusahaan sebesar 3,5% menjadi Rp18,464 triliun secara year on year (yoy), dengan laba bersih sebesar Rp337 miliar.

"Di tengah kondisi yang cukup menantang bagi industri pembiayaan dan melemahnya ekonomi makro yang cukup berimbas pada peningkatan kehati-hatian berbisnis, kami mampu mencatatkan kinerja keuangan yang sehat selama kuartal I tahun ini," ujar Direktur Keuangan dan Corporate Secretary BFI Finance, Sudjono.

Baca Juga: BRI Berikan Fasilitas Kredit Rp1 Triliun ke BFI Finance 

Dalam tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan mampu menjaga rasio non-performing financing (NPF) di angka 1,33%, atau lebih rendah dari rata-rata industri yang mencapai 2,71%. Sementara NPF coverage, yaitu rasio kecukupan cadangan piutang yang diragukan, dibandingkan kredit bermasalah (NPF) terjaga di angka sebesar 1,6x.

"Sepanjang 2019, BFI Finance menargetkan pertumbuhan bisnis yang cukup moderat. Hal ini antara lain terjadi karena kami sedang meningkatkan infrastruktur dan teknologi dalam mendukung proses kerja yang lebih efisien, untuk mendorong pertumbuhan bisnis di masa mendatang. Kompetisi diperkirakan akan lebih menantang karena tantangan tidak hanya berasal dari perusahaan pembiayaan tradisional, melainkan dari pembiayaan berbasis teknologi (fintech)," kata Sudjono menjelaskan.

Di luar fasilitas bilateral dengan bank-bank domestik, perusahaan telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV BFI Finance Tahap II 2019 dengan total nilai sebesar Rp1 triliun, dan melakukan road show dalam rangka penerbitan pinjaman sindikasi dalam mata uang dolar yang dipimpin empat bank, yaitu Bank ANZ, Bank MUFG, Bank Standard Chartered, dan Bank SMBC. Dari road show tersebut, diperoleh total komitmen di atas US$200 juta.

"Penerbitan obligasi dan pinjaman sindikasi dolar menunjukkan kemampuan pendanaan perusahaan yang sangat baik. Pinjaman sindikasi ditutup sebesar US$200 juta, dan akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan pembiayaan perusahaan," tutup Sudjono.

Baca Juga: Lagi, BFI Finance Digugat Bayar Ganti Rugi Dividen Rp1 Triliun

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: