Nielsen Indonesia merilis belanja iklan kuartal I tahun 2019 relatif stabil di angka 4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Belanja iklan di televisi masih mendominasi dengan total belanja iklan Rp30,9 triliun, dengan pertumbuhan 8 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama di 2018.
Penyelenggaraan pesta demokrasi membawa dampak pada trend beriklan di sejumlah media. Pada kuartal awal di tahun pemilu ini, porsi terbesar datang dari kategori Pemerintahan dan Organisasi Politik dengan total belanja iklan mencapai Rp2 triliun (meningkat 11%) disusul oleh kategori Layanan Online dengan total belanja iklan Rp1,9 triliun.
Pengiklan terbesar ketiga datang dari kategori produk Perawatan Rambut dengan total belanja iklan mencapai Rp1,8 triliun. Kategori Rokok Kretek menghabiskan belanja iklan sebesar Rp1,7triliun dengan pertumbuhan 29 persen. Di urutan kelima adalah kategori produk Makanan Instan yang tumbuh 37 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya dengan total belanja iklan Rp1,5 Triliun.
Baca Juga: Belanja Iklan Kampanye Tembus Ratusan Miliar, Paling Boros Jokowi atau Prabowo?
Sepanjang periode kampanye Pemilu (24 Maret - 13 April 2019), dari keseluruhan total belanja iklan kategori Pemerintahan dan Organisasi Politik menyumbangkan porsi cukup besar yaitu 12 persen dengan total belanja iklan Rp1,1 triliun. Jumlah ini meningkat cukup signifikan jika dibandingkan pada periode kampanye Pemilu tahun 2018 dengan total belanja iklan Rp429 miliar.
Dari total belanja iklan Pemerintahan dan Organisasi Politik pada periode kampanye pemilu, kontributor iklan terbesar adalah Para Kandidat Calon Presiden & Wakil Presiden dengan total belanja iklan Rp206,6 miliar, disusul oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan total belanja iklan Rp93,2 miliar. Pengiklan ketiga terbesar berikutnya adalah Para Calon Legislatif yang mencapai total belanja iklan sebesar Rp92Miliar. Sementara di posisi keempat dan kelima masing-masing adalah Partai Persatuan Indonesia (Rp60,7 miliar) dan Partai Solidaritas Indonesia (Rp51,5 miliar).
Baca Juga: Belanja Iklan di Kuartal Ketiga 2018 Tumbuh 5%
Executive Director Nielsen Media, Hellen Katherina, mengatakan, sepanjang kuartal 1 tahun 2019, kategori iklan pemerintah dan politik memberikan kontribusi sebesar 5.5%, sementara pada periode kampanye yang diperbolehkan oleh KPU yaitu 24 Maret hingga 13 April 2019, iklan kategori partai politik mencapai 12% dari total belanja iklan.
“Di samping itu tingginya rating TV untuk program-program terkait Pemilu juga menunjukkan bahwa pemirsa televisi di 11 kota sangat antusias terhadap Pemilu sejak awal proses hingga pasca hari pemilihan. Dapat dikatakan bahwa tahun ini orang lebih terlibat dengan Pemilu," kata Hellen Katherina, Selasa (30/4/2019).
Hasil pantauan Nielsen TAM di 11 kota juga menemukan adanya kecenderungan para penonton menonton televisi yang lebih lama pada hari Pemilu yaitu rata-rata 5 jam 30 menit (+12% versus di hari normal). Kecenderungan ini juga didorong oleh adanya program Quick Count sepanjang hari pelaksanaan pemilu tersebut.
Dari sisi profil pemirsa, kepemirsaan televisi dari para pemilih juga meningkat di semua rentang usia dan lintas kelas sosial ekonomi pada hari penyelenggaraan Pemilu jika dibandingkan dengan hari biasa. Dari sisi usia rating tertinggi adalah dari penonton usia 50 tahun ke atas (17,7%), sementara dari sisi kelas sosial ekonomi, Kelas Menengah adalah yang paling banyak menonton hingga mencapai rating sebesar 14,3 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: