Merupakan suatu keniscayaan bagi suatu perusahaan untuk mempunyai modal guna membiayai jalannya bisnis. Salah satu sumber modal yang paling diandalkan adalah internal financing, yaitu pembiayaan yang bersumber dari internal perusahaan.
Ya, alih-alih mencari pinjaman dari bank, suatu perusahaan dapat menggunakan dananya atau modalnya sendiri untuk membiayai operasional perusahaan. Melalui internal financing, suatu perusahaan dapat menggunakan dana dengan lebih efisien. Pasalnya, perusahaan tidak perlu memikirkan biaya transaksi seperti bunga pinjaman.
Kendati demikian, internal financing juga dapat menjadi faktor penghambat bagi perusahaan untuk melakukan ekpansi bisnis karena terbatasnya dana yang dimiliki. Jika sudah demikian, perusahaan tersebut akan menutupi kekurangan dana tersebut melalui external financing (pembiayaan eksternal).
Baca Juga: Apa Itu Seed Funding?
Dana yang berasal dari internal financing jumlahnya relatif terbatas. Oleh karena itu, umumnya internal financing hanya digunakan untuk mendanai operasional perusahaan yang sedang berlangsung. Sementara itu, untuk pembiayaan yang sifatnya jangka panjang, seperti pabrik, peralatan, dan ekspansi dalam skala besar, perusahaan akan mengandalkan pembiayaan ekstenal.
Sumber Internal Financing
Beberapa ladang yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan internal financing adalah sebagai berikut.
1. Laba Ditahan
Laba ditahan merujuk pada laba perusahaan yang tersisi setelah pembayaran dividen kepada para pemegang saham. Laba tersebut akan menjadi alternatif pembiayaan bagi perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional. Melalu laba ditahan yang dimiliki, perusahaan dapat membiayai bisnisnya tanpa mengambil pinjaman dari pihak luar.
Baca Juga: Apa Itu Seed Funding?
2. Penjualan Aset
Selain laba ditahan, pendapatan yang berasal dari penjualan aset perusahaan juga menjadi sumber untuk mendapat internal financing. Aset-aset yang dinilai tidak lagi produktif atau hanya membebani keuangan perusahaan akan dijual dan hasil penjualannya akan dijadikan sebagai modal kerja perusahaan.
3. Pengurangan Modal Kerja
Pengurangan modal kerja mengacu pada strategi perusahaan dalam mengelola keuangan dengan lebih cermat. Perusahaan akan menyimpan lebih sedikit persediaan dan membeli barang-barang yang memang sangat dibutuhkan sebagai upaya untuk mengurangi kebutuhan modal kerja. Selain itu, pengurangan modal kerja juga dapat dilakukan dengan mempercepat siklus piutang dan persediaan atau dengan memperpanjang siklus akun utang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih