Rumah Zakat kembali mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan di tahun 2018. Ini kali ke 13 Rumah Zakat mendapatkan opini tersebut yang merupakan opini tertinggi dalam bidang audit keuangan.
CEO Rumah Zakat Nur Efendi mengatakan sesuai dengan undang-undang No 23/2011 tentang pengelolaan zakat, bahwa semua lembaga amil zakat harus bersedia diaudit syariat dan keuangan.
Menurutnya, salah satu tantangan bagi pengelola zakat adalah memperoleh kepercayaan dari masyarakat dan dengan melakukan audit dapat meningkatkan kepercayaan terhadap Rumah Zakat.
Baca Juga: UNHCR Umumkan Dana Zakat Pengungsi di Seluruh Dunia
“Alhamdulillah laporan keuangan Rumah Zakat tahun 2018 kembali mendapatkan opini WTP," katanya kepada wartawan di kantor Rumah Zakat, Kota Bandung, Senin (6/5/2019).
Selain itu Rumah Zakat sebagai lembaga amil nasional mendapat akreditasi A pada audit syariah kementerian agama di tahun 2018, dengan nilai akreditasi 99,62 dan kepatuhan syariah 97,22.
Nur Efendi mengungkapkan selama 2018 Rumah Zakat telah menyalurkan ZIS dari para donatur ke 1.183 Desa Berdaya yang tersebar di seluruh Indonesia serta 5 negara.
Sedangkan, sebanyak 168.252 penerima manfaat yang telah mendapatkan layanan dari empat rumpun program Rumah Zakat, yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.
Baca Juga: Dengan Platform ini Infaq dan Lelang di Rumah Zakat Semakin Mudah
"Hal ini dapat dicapai atas sinergi 524.036 donatur pada tahun 2018. Di tahun ini Rumah Zakat menargetkan dapat memberdayakan lebih banyak penerima manfaat di 1.440 Desa Berdaya," ungkapnya.
Adapun di bulan Ramadhan ini, Rumah Zakat memiliki program spesial yakni Ramadhan Berdaya, yang bertujuan untuk menghadirkan kebahagiaan bagi 319.700 penerima manfaat yang ada Desa Berdaya. "Angka ini naik 50% dari tahun sebelumnya," ujarnya.
Nur menambahkan berbagai program spesial di bulan Ramadhanb antara lain, Ramadhan Bebas Hutang, Janda Berdaya, Bingkisan Lebaran Keluarga, Kado Lebaran Yatim, Syiar Quran, dan Berbagi Buka Puasa.
Upaya untuk mencapai target pemberdayaan di seluruh Indonesia, Rumah Zakat pun bekerja sama dengan berbagai pihak, dari swasta hingga pemerintah. Nur Efendi menuturkan bahwa kerja sama yang dibangun dengan berbagai stakeholder ini salah satu bentuk kepercayaan terhadap Rumah Zakat.
“Kami sangat berterima kasih kepada para donatur yang telah mempercayakan ZIS-nya melalui Rumah Zakat," katanya.
Rumah Zakat juga meluncurkan Rania atau @raniabot merupakan sebuah technoligy customer service berbasis Artificial Intellegence. Rania salah satu inovasi layanan dari Rumah Zakat untuk semakin memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi donatur mendapatkan informasi, berkonsultasi, dan berdonasi di Bulan Suci Ramadan 1440 H ini.
"Kami berkomitmen akan terus meningkatkan layanan dan memberikan kemudahan kepada para donatur dengan membuat layanan chatboth 2.0 yang kami berinama Rania,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: