Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mau Fokus Ekspansi, Kimia Farma Lakukan Ini

Mau Fokus Ekspansi, Kimia Farma Lakukan Ini Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan untuk membagikan dividen ke pemegang saham sebesar Rp83,2 miiliar atau sekitar 20% dari laba bersih tahun 2018 yang senilai Rp415,89 miliar. 

 

Direktur Utama Kimia Farma, Honesti Basir mengatakan bahwa rasio pembagian dividen perseroan di tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Hal tersebut dilakukan karena perseroan memerlukan dana untuk melakukan ekspansi bisnis. 

 

“Dibanding tahun lalu ada penurunan dividen yang dibagikan ke pemegang saham dari 30% jadi 20%. Tujuannya karena kami sedang ekspansi selain produk juga secara regional tahun lalu masuk Timur Tengah, tahun ini ada 1-2 aktifitas lagi. Kita kemudian tambah portofolio itu butuh investasi yang cukup intens. ” ucapnya, di Jakarta, Selasa (7/5/2019). 

 

Baca Juga: Setelah Akuisisi Phapros Untung BUMN Farmasi Ini Terjun Bebas

 

Menurut Honesti, dengan berkurangnya anggaran dividen tersebut akan akan membuat struktur permodalan perseroan di tahun ini semakin kuat. “Dividen 20% untuk perkuat prmidalan, DER kita tumbuh cukup tinggi karena ekspansi tinggi dan asset tinggi. Ini akan perbaiki portofolio produk kami,” terangnya. 

 

Ia menyebutkan, saat ini pihaknya memang sedang menjalankan program transformasi secara bertahap untuk mewujudkan target sebagai Tiga Besar Pemain di Industri Farmasi Nasional di tahun 2019. 

 

“Transformasi menjadi landasan untuk mengimplementasikan tiga strategi utama kami yakni peningkatan sumber daya manusia yang andal dan kompeten, digitalisasi, dan aliansi strategis/ strategic partnership,” jelasnya. 

 

Baca Juga: Kimia Farma Ngotot Mau Punya RS Tahun Ini

 

Transformasi digital telah dilakukan perseroan untuk mendukung strategi perluasan channel, pemasaran digital, branding, serta pengembangan organisasi. Transformasi digital yang diusung sebagai bagian dari perubahan mendasar dalam proses bisnis Kimia Farma. Konsep “Digital Farmasi” diterapkan agar mampu memperkuat seluruh mata rantai dan ekosistem dalam kelompok usaha serta pengelolaan organisasi yang akuntabel. 

 

Sebagai salah satu produsen obat generik, Kimia Farma juga berupaya untuk turut serta menyukseskan program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dari pemerintah. Dukungan fasilitas produksi yang dimiliki Kimia Farma mampu menjadi keunggulan untuk dapat mengambil peran dalam kebutuhan obat bagi program JKN. 

 

Baca Juga: Akuisisi Phapros Tuntas, Kimia Farma Punya Target Baru

 

Di samping itu, penguatan bisnis Kimia Farma pada segmen di luar pemenuhan kebutuhan obat generik akan memberikan fondasi yang kuat bagi pertumbuhan (growth) di tahun 2019. 

 

Sementara itu, dalam RUPSLB perseroan melakukan perombakan di jajaran dewan Komisaris dan Direksi dengan memberhentikan dengan hormat Komisaris Muhammad Umar Fauzi, Direktur Pengembangan Bisnis Pujianto dan Direktur Umum & Human Capital Arief Pramuhanto. 

 

Perseroan pun mengangkat Subandi menjadi Komisaris, Andi Prazos menjadi Direktur Pengembangan Bisnis dan Dharma Syahputra menjadi Direktur Umum & Human Capital. 

 

Sehingga Susunan dan Jabatan Dewan Komisaris dan Direksi Kimia Farma menjadi sebagai berikut: 

 

Dewan Komisaris

Komisaris Utama: Untung Suseno Sutarjo Komisaris : Chrisma Aryani Albandjar Komisaris: Subandi
Komisaris Independen: Wahono Sumaryono Komisaris Independen: Nurrachman 

 

Dewan Direksi

Direktur Utama: Honesti Basyir
Direktur Keuangan: I.G.N. Suharta Wijaya
Direktur Pengembangan Bisnis: Andi Prazos
Direktur Produksi dan Supply Chain: Verdi Budidarmo Direktur Umum dan Human Capital: Dharma Syahputra 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: