Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kimia Farma Ngotot Mau Punya RS Tahun Ini

Kimia Farma Ngotot Mau Punya RS Tahun Ini Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) memandang jika bisnis di industri rumah sakit (RS) saat ini masih menarik seiring dengan adanya BPJS Kesehatan. Untuk itu, perseroan berencana masuk ke bisnis tersebut dengan melakukan akuisisi.

Direktur Utama KAEF, Honesti Basyir menyatakan bahwa rencana akuisisi RS ternyata masih dalam kajian dan pihaknya juga belum melakukan due dilligence

"Kita yakin dengan ini (akusisi RS) bagus untuk KAEF dalam rangka memperkuat prospek bisnis kami. Karena selama ini kami belum punya RS," katanya, di Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Baca Juga: Bos Kimia Farma Pastikan Holding BUMN Rampung di Semester I

Menurut Honesti, selama ini perseroan mengaku sudah kuasai industri farmasi atau obat, dengan mengakuisisi RS maka akan memperkuat ekosistem bisnis perseroan. Dimana, akuisisi RS dipastikan lebih dari satu, baik itu RS BUMN atau RS swasta. Makanya kepemilikan saham tersebut di RS itu juga tidak harus mayoritas.

"Nanti kita lihat kemungkinanannya, apakah ada yang mayoritas atau tidak. Tapi yang kita akuisisi lebih dari satu. Dan caranya kita akuisisi perusahaan pengelola RS itu, sehingga KAEF tak perlu menyiapkan anak usaha baru," terangnya.

Baca Juga: Pasca Akuisisi Phapros, Kimia Farma Bakal Right Issue Rp3 T

Ekspansi anorganik berupa akuisisi RS ini bakal dilangsungkan perseroan pada di tahun ini juga. Adapun, anggaran akuisisi RS ini sudah masuk dalam rencana belanja modal (capex) perseroan di tahun 2019 ini. Total capex-nya sendiri yang disediakan perseroan mencapai Rp4,2 triliun.

"Dari capex Rp4,2 triliun itu, sebanyak Rp1,2 triliun untuk belanja anorganik (akuisisi RS) dan 3 triliun untuk organik. Tapi kita akan lihat nanti," jelas Honesti.

Baca Juga: Resmi!!! Kimia Farma Akuisisi Saham Mayoritas Phapros Senilai Rp1,36 Trilliun

Sebelumnya, Kimia Farma sendiri menganggarkan belanja anorganik mencapai Rp2,5 triliun. Sebanyak Rp1,3 triliun disisihkan untuk mengakuisi 56,77% saham PT Phapros Tbk yang dimiliki PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Proses ini, sudah rampung hari ini.

Sumber pendanaan yang sebanyak Rp4,2 triliun tersebut berasal dari pinjaman perbankan BUMN yang porsinya hingga 70 persen. Sedang sisanya mengandalkan kelebihan dari hasil penerbitan medium term notes (MTN) plus kas internal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: