Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

6 Faktor Gagalnya Bisnis Makanan yang Tak Disadari

6 Faktor Gagalnya Bisnis Makanan yang Tak Disadari pancake with chocolate syrup on ceramic plate. | Kredit Foto: Unsplash/Whitney Wright
Warta Ekonomi, Jakarta -

Membuka usaha di sektor makanan menjadi salah satu daya tarik yang menjanjikan bagi setiap pebisnis. Penghasilan yang membumbung tinggi, luasnya target pasar, dan lain sebagainya menjadi alasan sektor makanan begitu meyakinkan.

Namun, membuka usaha makanan harus memiliki produk serta penawaran yang hebat. Tak jarang pengusaha makanan yang gagal karena beberapa faktor, seperti hasil kutipan dari Entrepreneur (10/5/2019), di antaranya:

Baca Juga: Di Era Digital, Ponsel Bisa Bantu Bisnis Makanan Anda Melejit, Begini Caranya

Tidak adanya pendampingan

Banyak pengusaha makanan yang gegabah terjun di sektor ini karena kurangnya persiapan dan penilaian risiko. Informasi otentik tentang pasar dan wawasan pelanggan sangat penting untuk membangun strategi bisnis yang kuat.

Data pasar, wawasan, dan bimbingan yang tepat dari pengusaha mapan dalam bisnis makanan akan memberikan pemahaman yang baik tentang kondisi pasar yang berlaku.

Kurangnya sumber daya keuangan

Bisnis makanan harus sehat secara finansial dengan dana yang memadai. Pasokan bahan-bahan berkualitas yang lancar dan tidak terputus, gaji bulanan untuk karyawan, peralatan pengemasan dan dapur yang layak dan biaya operasional lainnya menuntut dana yang cukup.

Baca Juga: Bisnis Makanan Berikan Peluang Raup Banyak Uang, Ini Alasannya

Aspek keuangan terkait persiapan dan pengiriman makanan harus dipahami dengan baik oleh pengusaha guna memastikan tidak ada insiden kekurangan arus kas pada suatu titik waktu tertentu.

Kegagalan strategi pasar

Para pendiri startup makanan harus sepenuhnya menyadari berbagai merek yang bersaing dengan mereka dan berkinerja cukup baik. Selain itu, pengetahuan menyeluruh tentang merek yang tidak berhasil akan membantu pemula untuk memilik pendapatan yang lebih baik.

Model bisnis yang salah

Startup makanan harus mengevaluasi semua risiko yang terlibat dan mempertimbangkannya, memastikan itu menguntungkan dan dapat diskalakan sebelum merancang model bisnis yang tepat.

Dengan tidak adanya ini, pemilik akan stres dan mengarah ke penutupan usaha. Model bisnis bisa berbeda untuk startup makanan olahan dan outlet F&B. Apa pun jenis bisnisnya, itu harus mencakup proposisi nilai, basis pelanggan dan preferensi, rencana pemasaran, perincian pesaing, proyeksi keuangan di antara elemen-elemen lain yang relevan dan spesifik.

Kesalahan desain kemasan

Produk makanan hebat yang dikemas nutrisi yang rasanya enak dan umur simpannya lebih lama mungkin tidak banyak berarti jika kemasannya tidak aman dan menarik. Ketika investasi besar masuk ke pengembangan produk, orang juga tidak boleh mengabaikan pentingnya desain kemasan yang baik.

Kepemimpinan dan manajemen yang buruk

Manajemen yang tidak efektif adalah salah satu alasan yang tidak mudah dideteksi, tetapi tetap sangat penting bagi startup makanan untuk berkembang dalam lingkungan yang sangat kompetitif. Umumnya, bisnis makanan gagal karena kepemimpinan yang buruk.

Baca Juga: 3 Hal yang Wajib Pemimpin Perusahaan Lakukan untuk Membangun Tim yang Solid

Kegagalan kepemimpinan bisa disebabkan oleh kurangnya visi dan nilai-nilai perusahaan yang tidak ada. Terkadang, pendiri sendiri tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan dan mengelola berbagai sumber daya.

Mereka mungkin juga telah menempatkan strategi pemasaran yang gagal, sehingga mengurangi pendapatan dan keuntungan penjualan. Seorang pemimpin yang baik harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan bertanggung jawab atas semua yang terjadi di organisasinya dan di luarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: