Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BEEF Genjot Kinerja Lewat Ekspansi Cold Storage Seluasa 21 Hektare

BEEF Genjot Kinerja Lewat Ekspansi Cold Storage Seluasa 21 Hektare Kredit Foto: BEEF
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) memperkuat fondasi distribusi dan produksi daging dengan membangun fasilitas cold storage di Subang, Jawa Barat. 

Langkah ini ditempuh perseroan untuk mengatasi keterbatasan kapasitas gudang beku yang selama ini mendorong perusahaan menyewa fasilitas eksternal, sekaligus mendukung rencana ekspansi distribusi dan peningkatan produksi pada 2025. 

Direktur Utama BEEF, Imam Wibowo, menegaskan bahwa pembangunan fasilitas baru menjadi kebutuhan mendesak mengingat kapasitas yang ada tidak lagi mencukupi.

“Perusahaan selama ini menyewa cold storage luar karena kapasitas terbatas,” ujarnya, dikutip Senin (24/11/2025).

Menurutnya, ketergantungan pada gudang pihak ketiga memengaruhi efisiensi biaya dan fleksibilitas distribusi.

Baca Juga: Kredit Jumbo dan Cold Storage Baru Percepat Ekspansi BEEF

Fasilitas cold storage baru ini berdiri di atas lahan 21 hektare. Lokasinya berada sekitar 10 menit dari pintu tol, yang dinilai manajemen memberikan keunggulan logistik signifikan dibandingkan kompetitor dengan jarak 30–60 menit dari akses tol. 

Imam menjelaskan bahwa kedekatan lokasi dengan jaringan jalan utama akan mempercepat pergerakan distribusi, khususnya pengiriman ke luar kota. 

“Jadi untuk kemudahan distribusi, terutama untuk keluar kota, dan efisiensi biaya dibanding menyewa fasilitas pihak lain,” katanya.

BEEF memproyeksikan cold storage ini akan menjadi penopang ekspansi distribusi di Pulau Jawa, terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Dengan fasilitas yang dikelola sendiri, perusahaan menargetkan distribusi daging dapat berlangsung lebih efisien sehingga meningkatkan kapasitas penjualan. 

Perusahaan juga menambahkan ruang fleksibel untuk penyewa dari pihak ketiga apabila kebutuhan internal tidak penuh.

Secara teknis, fasilitas gudang beku tersebut memiliki 17 kamar penyimpanan. Sebanyak 15 kamar dimanfaatkan BEEF untuk menyimpan produk daging, sedangkan dua kamar disiapkan untuk disewakan. 

Saat ini, salah satu kamar telah terisi oleh mitra perusahaan. Skema campuran ini memungkinkan BEEF memperoleh tambahan pendapatan sambil menjaga kapasitas internal.

Pembangunan cold storage juga terhubung dengan rencana peningkatan kapasitas produksi melalui impor sapi bakalan dan indukan. 

Pada 2025, perusahaan menargetkan impor 12.300 sapi bakalan dan 120 indukan untuk kebutuhan penggemukan. Imam menambahkan bahwa izin teknis impor 15.000 ekor telah diterima dari Kementerian Pertanian. 

Baca Juga: Pendapatan Naik 11%, PZZA Genjot Ekspansi Gerai di 2026

“Kita akan memasukkan dan mengeluarkan 1.250 ekor sapi per bulan, sehingga stok terus berputar,” ucapnya.

Dengan putaran stok yang lebih cepat, kebutuhan ruang simpan menjadi semakin kritis.

Dari sisi kinerja, BEEF menunjukkan pertumbuhan signifikan hingga kuartal III tahun 2025. Pendapatan perusahaan tercatat Rp5,02 triliun, meningkat 90 persen dari Rp2,64 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Laba kotor mencapai Rp293 miliar atau naik 84 persen dibandingkan Rp159 miliar. 

Manajemen menilai peningkatan fasilitas logistik akan memperkuat performa tersebut seiring peningkatan volume dan kecepatan distribusi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: