Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

TKN Minta BPN Buka Data, Bukan 'Buka Fakta' versi Kertanegara

TKN Minta BPN Buka Data, Bukan 'Buka Fakta' versi Kertanegara Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno (ketiga kiri) menyaksikan proses penghitungan suara di tingkat kecamatan saat berkunjung ke GOR Pancasila, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/4/2019). Kunjungan tersebut untuk memberikan semangat kepada relawan pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sekaligus untuk melihat secara langsung proses penghitungan surat suara di tempat itu. ANTARA FOTO//pd. | Kredit Foto: Antara/Moch Asim
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan memaparkan fakta-fakta Pilpres 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa 14 Mei 2019, sore.

Hal itu merupakan hasil kesepakatan pertemuan antara Cawapres Sandi Uno dan elite partai Koalisi Indonesia Adil Makmur di kediaman Prabowo, Jln Kertanegara IV, Jakarta.

Baca Juga: Media Asing Terpuaskan Setelah Lihat War Room TKN

"Ya, kami mengundang semua. Malah kami juga mengundang dari pihak parpol koalisi 01 dan kami mengundang seluruh pemerintah juga, karena kami ingin ini terbuka tidak ada yang ditutup-tutupi," ujar Sandi.

Ia menambahkan acara buka fakta itu juga turut mengundang Kubu Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin untuk hadir. Sandi menilai acara buka fakta itu sebagai langkah untuk menciptakan Pilpres yang adil dan tidak curang.

"Harapan kita tentunya perbaikan-perbaikan ini bisa dilakukan sebelum tanggal 22 Mei," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Selain akan mengundang kubu TKN Jokowi- Maruf, BPN juga mengundang para duta besar negara sahabat. 

"Diundang semua dari negara-negara sahabat," pungkasnya.

Sebelumnya, TKN juga mengajak kubu BPN untuk hadir di War Room, tempat pengumpulan data hasil pilpres untuk membuktikan bahwa TKN siap untuk buka data. Akan tetapi, kubu BPN tak menerima tantangan itu. TKN sendiri meminta kubu Kubu BPN buka data hasil perhitungan Pilpres berdasarkan formulir C1.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: