Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Andi Arief Sebut Prabowo Sudah Merasa Kalah, Ujung Pilpres Tak Berakhir di MK

Andi Arief Sebut Prabowo Sudah Merasa Kalah, Ujung Pilpres Tak Berakhir di MK Mantan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief (tengah) bergegas saat akan menjalani proses rehabilitasi di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta, Rabu (6/3/2019). Direktorat IV Narkotika Bareskrim Polri menyerahkan Andi Arief ke BNN untuk menjalani masa rehabilitasi setelah dinyatakan bebas pada Selasa (5/3) terkait kasus penggunaan narkotika. ANTARA FOTO//wsj. | Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief menyebut Capres 02 Prabowo Subianto sudah merasa akan kalah dalam pertarungan Pilpres. Meski Andi tak menyebut secara gamblang bahwa Prabowo telah mengangkat "bendera putih" tanda menyerah, akan tetapi Andi menilai kubu BPN tak akan mengajukan sengketa hasil Pilpres ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Juga: Aneh! Prabowo Tolak Pilpres, Tapi Terima Pileg

"Pak Prabowo menyatakan akan memboikot perhitungan pilpres. Bukan memboikot pemilu. Itu artinya, 02 pasti kalah dan 01 pemenangnya serta tidak berakhir di MK. Setelah itu, yang menjadi masalah adalah legitimasi presiden terpilih, karena pemboikotan bisa mengarah pembangkangan sipil," kata Andi dalam cuitan dalam akun twitter-nya @AndiArief_ , Rabu (15/5/2019).

Politikus yang kerap memberikan statment kontroversial itu menilai Prabowo tak akan menempuh mobilisasi massa sebagai bentuk protes ketidakpuasan hasil Pilpres. Andi menyebut boikot adalah sikap politik yang sah dalam demokrasi.

"Pemboikotan hasil pemilu adalah salah satu jalan damai tanpa kekerasan dan tanpa mobilisasi massa. Di beberapa negara yang pemilunya bermasalah, banyak yang tempuh cara ini. Ada ketegangan, tapi Pak Prabowo menurut saya cukup bijak dengan tempuh jalan ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Prabowo menyatakan tak akan mengakui perhitungan KPU terkait hasil Pilpres.

"Sikap saya yang jelas, saya akan menolak hasil penghitungan yang curang, kami tidak bisa menerima ketidakadilan, ketidakbenaran, dan ketidakjujuran," kata Prabowo Subianto di depan ratusan pendukungnya, dalam pidato pemaparan dugaan kecurangan Pemilu Presiden 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: