Badan Pengawas Pemilu (Baswaslu) memastikan kesalahan input data suara Pemilu 2019 ke Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencapai 7.300-an kasus.
Jumlah ini jauh lebih sedikit dari temuan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang diklaim sebanyak 73.175 bukti.
Baca Juga: BPN Lebay, Kesalahan Situng Gak Sampai Puluhan Ribu
BPN Prabowo-Sandi sendiri telah menyerahkan bukti-bukti kesalahan input data pada Situng KPU kepada Bawaslu, Jumat (3/5/2019).
"Kalau di masalah Situng, buktinya 73.000-an ya," kata Anggota Bawaslu Rahmat Bagja dalam diskusi Polemik MNC Trijaya Network bertajuk Menanti 22 Mei di DCondulate, KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (18/5/2019).
Namun demikian, menurut Bagja, Bawaslu hanya menemukan 7.300-an kesalahan input Situng. Kebanyakan di antaranya karena C1 nya bermasalah.
Baca Juga: Tim Prabowo Sebut KPU Tak Bisa Perbaiki Situng
"Yang jelas ada terdapat 7.300-an kesalahan entry. Kemudian 7.000-nya itu tidak bisa diperbaiki. Kenapa, karena C1-nya yang bermasalah. Bukan C1-nya tapi data perhitungan di PSU (pemungutan suara ulang) dan diperbaiki tingkat kecamatan dan itu bermasalah dan data itu tidak bisa di otak atik," tuturnya.
Sebelumnya, Koordinator Relawan Tim Informasi dan Teknologi (IT) BPN Prabowo-Sandiaga Uno, Mustofa Nahrawardaya telah melaporkan 73.715 bukti kesalahan input data pada Situng KPU yang akan diberikan ke Bawaslu. Bersamaan dengan itu, Mustofa juga akan meminta Bawaslu untuk menghentikan proses Situng.
Baca Juga: Belum Mau ke MK, BPN Lebih Pilih Ngadu ke Bawaslu
"Tim Relawan IT Prabowo-Sandi akan meminta Bawaslu menghentikan Situng KPU dengan melaporkan bukti kesalahan input luar biasa sebanyak 73.715 error input dari 477.021 TPS," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Clara Aprilia Sukandar