Asal Mula Red Bull, Minuman Berenergi Terinspirasi dari Krating Daeng
Minuman penambah energi, Red Bull yang banyak dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat ternyata didirikan oleh Dietrich Mateschitz, pria kelahiran Austria.
Sebelum mendirikan Red Bull, Mateschitz adalah seorang eksekutif di bidang pemasaran untuk perusahaan produk konsumen di Jerman, Blendax, yang dikenal dengan produk sampo. Ketika memasuki tahun 1987, Matechitz bekerja sama dengan pengusaha asal Thailand, Chaleo Yoovidhya membangun Red Bull.
Baca Juga: Kisah Sukses Si Buruh Pabrik 3,6 Miliar Dolar AS
Kilas balik, ketika ia sedang duduk di sebuah bar di Hotel Mandarin Hong Kong pada tahum 1982, ia mendapatkan ide bisnis minuman berenergi tersebut. Pasalnya, kala itu ia tak sengaja mencicipi minuman energi buatan Chaleo Yoovidhya, Krating Daeng.
Setelah tercipta, debut perdana dimulai pada tahun 1987 di Austria. Kemudian, pada tahun 1989, Red Bull memasuki pasar internasional pertama, yaitu Hongaria dan Slovenia. Barulah masuk ke pasar Amerika di tahun 1997.
Baca Juga: Intip Kisah Sukses EatGood, Kembangkan Bisnis dengan GrabExpress
Setelah beredar di pasaran, minuman tersebut laris manis. Bahkan, lebih dari 6,3 miliar kaleng Red Bull terjual di seluruh dunia pada tahun 2017.
Layaknya banteng yang sedang ingin menyeruduk lawan, Red Bull tampak perkasa di bisnis minuman berenergi. Dia mendominasi pesaing utamanya Monster dan Rockstar dengan pangsa pasar 40%. Red Bull sekarang beredar di lebih dari 160 negara di seluruh dunia dan mempekerjakan sekitar 8.000 orang.
Berkat kesuksesan membangun perusahaan tersebut, kekayaan Dietrich Mateschitz ditaksir Forbes sebesar US$20,2 miliar atau Rp282,8 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: