Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Intip Kisah Sukses EatGood, Kembangkan Bisnis dengan GrabExpress

Intip Kisah Sukses EatGood, Kembangkan Bisnis dengan GrabExpress Kredit Foto: Grab
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan teknologi Grab terus berinovasi menyediakan berbagai layanan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan harian masyarakat. Bahkan, saat ini pengguna Grab dapat mengakses beragam layanan hanya melalui satu aplikasi, termasuk pembayaran digital, pengantaran makanan, barang, dan belanjaan. Grab juga memberdayakan lebih dari 9 juta wirausahawan mikro di Asia Tenggara.

Julia Lim, pendiri EatGood yang merupakan wirausahawan mikro asal Pontianak, Kalimantan Barat, merasa terbantu dengan kehadiran layanan kurir instan milik Grab, yaitu GrabExpress

Bermula dari kesadaran diri sendiri untuk memulai pola hidup yang lebih sehat, Julia mendirikan bisnis katering sehat bernama EatGood pada Agustus 2018. Saat itu, Julia melihat peluang bisnis yang menjanjikan karena masyarakat lokal di daerahnya sulit menemukan pemasok katering sehat, padahal kebutuhan akan katering sehat di Pontianak mulai meningkat. 

Oleh karena itu, Julia mulai merintis bisnis EatGood bersama dengan seorang temannya, WieWie yang kemudian berperan sebagai juru masak. Namun, layaknya para pengusaha yang baru memulai bisnis, Julia juga menghadapi berbagai rintangan dalam proses pengembangan bisnis kateringnya, termasuk logistik.

Logistik menjadi permasalahan utama dalam bisnis EatGood. Di minggu pertama operasional EatGood, Julia dan temannya mengalami kesulitan yang luar biasa dalam proses pengantaran makanan kepada setiap pelanggannya.

Baca Juga: Mengintip Bisnis Kuliner Artis

Julia mengungkapkan, "Kami percaya logistik pengantaran katering merupakan hal yang sangat krusial karena dapat memengaruhi kualitas makanan kami sebelum sampai ke tangan para pelanggan. Minggu pertama operasional EatGood, saya menggunakan kurir lokal untuk jasa pengantaran. Masa-masa itu merupakan masa yang paling berat bagi EatGood karena banyak pelanggan yang komplain terkait proses pengantaran makanan yang tidak tepat waktu, serta makanan yang sudah agak dingin."

Menyadari masalah yang besar dalam proses pengantaran makanan, Julia berusaha memperbaiki layanan bisnisnya. GrabExpress menjadi jawaban atas permasalahan utama bisnis EatGood. Memasuki minggu kedua awal operasional EatGood, Julia mulai menggunakan GrabExpress sebagai pilihan utama untuk layanan pengantaran katering sehatnya.

"GrabExpress memiliki andil besar dalam perkembangan bisnis EatGood sehingga kami dapat mengantar katering secara tepat waktu. Selain mempermudah dan mempercepat proses pengiriman, para pelanggan kami juga merasa sangat terbantu dengan kode promo yang disediakan GrabExpress, khusus bagi pelanggan kami. Para karyawan kami maupun mitra pengemudi Grab telah memberikan kontribusi besar bagi EatGood dalam menjaga kualitas makanan yang kami produksi agar kepuasan para pelanggan meningkat. Seiring berjalannya waktu, saat ini kami memiliki dua orang karyawan yang setiap hari menyiapkan sekitar 70-80 pesanan dengan total omzet sebesar Rp50 juta setiap bulan," tambah Julia.

Sejalan dengan komitmen Grab untuk terus meningkatkan kesejahteraan para mitranya, EatGood juga turut berkontribusi dalam meningkatkan penghasilan para mitra pengemudi Grab di Pontianak dan sekitarnya.

"Beberapa mitra pengemudi turut merasa terbantu dengan rutinitas pengantaran katering dari EatGood. Menjelang jam makan siang, beberapa mitra pengemudi Grab akan menuju lokasi sekitar EatGood untuk mengambil order-an dari para pelanggan kami. Saat ini, bersama GrabExpress, EatGood telah beroperasi selama tujuh bulan dengan perkembangan bisnis dan peningkatan kepuasan pelanggan yang sangat signifikan," tutup Julia.

Baca Juga: Kisah "Kotak Sereal" Penyelamat Bisnis Airbnb

Dari Maret 2018 hingga Desember 2018, volume instant delivery dan same-day delivery dari GrabExpress telah meningkat lebih dari tiga kali lipat di tingkat regional. Grab menyediakan layanan yang tersebar di 336 kota di Asia Tenggara. Bersama Pontianak, saat ini Grab telah beroperasi di 222 kota dari Sabang hingga Merauke dengan menguasai 60% pangsa pasar roda dua dan 70% pangsa roda empat.

Pada Maret 2019, Grab berhasil menjadi decacorn pertama di Asia Tenggara dan mendapatkan investasi senilai US$1,46 miliar dari SoftBank Vision Fund. Dengan putaran pendanaan Seri H kali ini, Grab telah menerima lebih dari US$4,5 miliar bersama dengan investor lain seperti Toyota Motor Corporation, Oppenheimer Funds, Hyundai Motor Group, Booking Holdings, Microsoft Corporation, Ping An Capital, dan Yamaha Motor. Grab akan menggunakan pendanaan ini untuk mempercepat perluasan GrabFood dan GrabExpress serta menjalankan bisnis layanan baru di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: