Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Fiks Hapus Operasi Yustisi, Setuju?

Anies Fiks Hapus Operasi Yustisi, Setuju? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai tahun ini meniadakan istilah operasi yustisi (justicia) atau kependudukan karena ingin menjadikan Ibu Kota sebagai tempat yang setara untuk semua golongan.

"Mulai tahun ini, tidak ada lagi istilah operasi, yang ada adalah pelayanan jasa kependudukan untuk mereka-mereka yang bekerja di Jakarta. Nah, kita semua ingin ini semua berjalan dengan baik," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (30/5/2019), saat melepas warga yang mengikuti program "Jakarta Mudik Bareng".

Pemprov menginginkan Jakarta menjadi tempat yang setara bagi semuanya. Sebab dalam praktiknya, pihak yang terkena proses pemeriksaan yustisi mereka yang di bawah-bawah saja, padahal yang datang ke Jakarta ada yang kelas ekonomi tengah hingga atas.

Baca Juga: Pantau Jumlah Warga, Pemkot Bandung Gelar Operasi Yustisi

"Hampir pasti yang di atas tidak tertangkap dalam operasi-operasi yustisi. Yang (operasi) itu diselenggarakan oleh siapa? Oleh kita sendiri," kata Anies.

Ia berpesan agar warga DKI pulang ke kampung halaman dengan selamat. Berkat kedatangan mereka, perekonomiannya bergerak.

"Berkat kedatangan mereka, kesejahteraan kita meningkat. Berkat mereka, Jakarta pendapatan pajaknya meningkat. Karena itu, kita kembalikan pendapatan pajak itu kepada mereka dalam bentuk fasilitas kendaraan pulang mudik," kata Anies.

Ia menerangkan, mudik gratis ini dari pemudik juga, lewat Pemprov DKI, untuk pemudik. Maka itu, semangat pemerintah adalah memfasilitasi kembali mereka pulang.

Baca Juga: Disdukcapil Bekasi Bakal Gelar Operasi Yustisi di 10 Kecamatan

Anies juga menganjurkan kepada para pemudik yang akan membawa keluarga ke Jakarta agar pastikan membawa surat-surat kependudukan yang lengkap. Kedua, usahakan memiliki kepesertaan BPJS, sehingga kalau di ada masalah kesehatan, mudah tertangani.

"Ketiga, bawa keterampilan, bawa pengalaman, bawa kemampuan, sehingga di Jakarta ikut menggerakkan perekonomian. Dengan cara begitu, maka datang ke Jakarta, ikut berkontribusi kehidupan perekonomian di tempat kita," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: