Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Catatan Kerugian SBY Selama Jalan Bareng Prabowo

Catatan Kerugian SBY Selama Jalan Bareng Prabowo Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bertemu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) saat melayat di rumah duka, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/6/2019). Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono kepada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. ANTARA FOTO//hp. | Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Spekulasi tentang bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Kerja (KIK) atau kubu pemerintah semakin menyeruak pasca elitenya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

 

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komaruddin, wajar bila partai berlogo bintang Mercy itu bergabung ke kubu pemerintah. Pasalnya berkoalisi dengan kubu Prabowo-Sandi justru merugikan Partai Demokrat.

 

Baca Juga: Makin Lengket Dengan Istana, Keluarga Yudhoyono Mau Gembosi Kubu 02?

 

"Wajar jika Demokrat ingin merapat ke kubu Jokowi-MA. Karena bagi Demokrat berkoalisi dengan kubu 02 banyak merugikan Demokrat," kata Ujang, Sabtu (8/6/2019).

 

Ujang berpendapat, salah satu kerugian Demokrat berkoalisi dengan kubu Prabowo adalah anjloknya perolehan suara partai tersebut di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

 

"Salah satu kerugian tersebut perolehan suara Demokrat di Pileg kalah oleh PKS, PKB, dan Nasdem," tandas dia.

 

Baca Juga: Kenapa Selalu Disalahkan, Apa Salah Demokrat?

 

Karena itu, sambung Ujang, hanya ada dua pilihan bagi Demokrat, yakni bergabung dengan kubu Jokowi ataupun "main" di tengah.

 

"Tak mungkin Demokrat berada di kubu 02 karena koalisi 02 secara de facto sudah tercerai berai dan Demokrat juga sudah tidak nyaman," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: