Pasar investasi berbasis keuangan di Indonesia menunjukkan situasi yang kurang baik. Pasalnya, bak terseret pelemahan IHSG, pergerakan rupiah pun tak sebaik hari kemarin. Sepat menjadi mata uang terbaik di dunia pada awal pekan kemarin, rupiah kini justru menjadi mata uang tawanan dolar AS.
Kala pembukaan pasar spot pagi tadi, rupiah memang terapresiasi 0,04% ke level Rp14.240 per dolar AS. Namun, dengan apresiasi yang tipis itu, sangat mudah bagi lawan untuk menyerang dan membalikkan keadaan rupiah.
Baca Juga: Jadi Top Dunia, Rupiah Pancen Oke!
Buktinya, hingga pukul 09.30 WIB ini, dengan dipimpin oleh dolar AS, mayoritas mata uang dunia berbalik menyerang rupiah sehingga rupiah harus bergerak dengen kecenderungan melemah. Sebagai tawanan, rupiah kini terkoreksi 0,04% ke level Rp14.255 per dolar AS. Sementara itu, di hadapan dolar Australia, euro, dan poundsterling, rupiah terkoreksi masing-masing sebesar 0,05%, 0,04%, dan 0,01%.
Baca Juga: Ssstt... Bantai Dolar AS, Rupiah Siap Jadi Juara Dunia!
Keadaan yang tak jauh berbeda juga terjadi di Asia. Di kala mayoritas mata uang Asia tengah menguat di hadapan dolar AS, rupiah justru menjadi mata uang ketiga terlemah di Asia. Ya, rupaih hanya mampu unggul tipis 0,07% terhadap yen dan 0,18% terahdap ringgit. Selebihnya, rupiah tak berdaya.
Agaknya, data inflasi masih menjadi alasan utama mengapa rupiah menjadi lemah. Badan Pusat Statistik mencatat, Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Mei 2019 meningkat dari 0,44% pada April 2019 menjadi 0,68% . Dengan perkembangan tersebut, inflasi 2019 sampai Mei 2019 mencapai 1,48% (ytd), atau secara tahunan mencapai 3,32% (yoy).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: