Efek Domino Diboikot AS, Pengiriman Global Huawei Diprediksi Turun Hingga...
Sebulan setelah masuk ke dalam daftar hitam perdagangan di era pemerintahan Trump, Huawei dilaporkan akan mengalami penurunan pengiriman internasional hingga 60%. Bahkan, perusahaan akan menarik perangkat Honor 20 dari pasar internasional jika penjualannya buruk--padahal perangkat itu baru akan dirilis pada 21 Juni mendatang.
Melansir TechCrunch (17/6/2019), Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) melarang Huawei untuk membeli suku cadang dari perusahaan-perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah negeri Paman Sam sejak Mei lalu.
Setelah larangan itu terbit, pendiri dan CEO Huawei, Ren Zhengfei mengaku akan ada sedikit perlambatan pertumbuhan.
Baca Juga: Wadidaw! Pendapatan Huawei Bisa Terkikis Rp42,6 T karena. . .
Tahun ini, para manajer penjualan dan pemasaran Huawei memprediksi penurunan volume pengiriman internasional antara 40 juta hingga 60 juta unit ponsel pintar, dikutip dari Bloomberg.
Bahkan, Honor yang akan memasuki pasar Eropa, termasuk Perancis dan AS pada 21 Juni mendatang akan ditarik kembali jika penjualannya tak baik.
Untuk menghadapi penurunan pengiriman internasional, Huawei ingin menguasai setengah dari pangsa pasar ponsel pintar di China pada tahun ini.
Menurut lembaga survei Canalys, Huawei merupakan satu-satunya vendor ponsel pintar China yang pangsa pasarnya bertumbuh, mencapai angka 34%. Untuk meningkatkan pengiriman, Huawei akan meningkatkan pemasaran dan memperluas saluran distribusi.
Namun, beberapa eksekutif mengatakan, target perusahaan terlalu tinggi.
Lebih jauh, karena pemboikotan yang dilakukan AS, Huawei juga kehilangan pemasok chip utama, meliputi Qualcomm, Intel, dan Xilinx. Raksasa teknologi China itu juga harus rela kehilangan lisensi atas Android milik Google.
Baca Juga: Huawei Rugi US$30 Miliar Akibat Tekanan AS
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: