Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masuk Bursa, Saham Pemilik Indofund Kena Autoreject Atas

Masuk Bursa, Saham Pemilik Indofund Kena Autoreject Atas Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Surya Fajar Capital Tbk perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan & investasi ini telah resmi mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode perdagangan saham “SFAN”. Perseroan menjadi emiten ke 16 yang masuk ke BEI di tahun 2019 ini. 

 

Di akhir sesi I perdagangan hari ini, saham SFAN menyentuh batas atas autorejection karena melonjak hingga 69,15% atau 130 poin ke Rp318 per saham dari Rp188 per saham. 

 

Pencatatan SFAN merupakan kelanjutan dari pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) sejumlah 212.500.000 saham atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO. Saham baru tersebut ditawarkan pada harga Rp188 per saham sehingga keseluruhan dana IPO yang terkumpul mencapai sebesar Rp39,95 miliar. 

 

Baca Juga: Segini Harga Saham Perusahaan Fintech dan E-Commerce Pertama yang Mau Masuk Bursa

 

Presiden Direktur Perseroan, Hary Herdiyanto, menyatakan bahwa proses bookbuilding dan penawaran umum telah berjalan dengan lancar, selain itu, tingginya antusiasme masyarakat terhadap IPO Perseroan tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap pasar modal pada umumnya dan secara khusus pada industri jasa keuangan dimana Perseroan bergerak saat ini. 

 

Perseroan akan menggunakan sekitar 58% dana segar yang diperoleh untuk memperkuat permodalan pada Entitas Anak, yakni PT Surya Fajar Sekuritas (SFS) dan PT Bursa Akselerasi Indonesia (indofund.id) dan sisanya sebesar 42% untuk kegiatan investasi dan modal kerja Perseroan. Sedangkan dana hasil pelaksanaan Waran nantinya akan dipergunakan seluruhnya untuk kegiatan investasi khususnya pada marketable securities. 

 

“Kami berharap dana IPO ini akan mempercepat pengembangan usaha Perseroan secara exponensial, dimana sebagian dana tersebut nantinya akan digunakan oleh Entitas Anak untuk meningkatkan, memperbaiki dan memperkuat system informasi dan teknologi yang ada, guna meningkatkan daya saing group Perseroan di era digital saat ini,” ujar Hary Herdiyanto, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (19/6/2019). 

 

Baca Juga: Bakal IPO, Pemasok Kemasan Samsung Mau Jual 1,3 M Saham

 

Sementara itu, Direktur Keuangan Perseroan Evie Feniyanti menambahkan, bahwa IPO ini akan semakin memperkuat struktur permodalan, meningkatkan good corporate governance dan membuka akses lebih luas terhadap sumber pendanaan alternatif yang berasal dari pasar modal. 

 

Dalam beberapa tahun terakhir, group Perseroan mencatatkan beberapa pencapaian strategis antara lain, diperolehnya tanda terdaftar P2P lending indofund.id, ijin perdagangan efek oleh SFS dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Penawaran Umum Perseroan. 

 

Selain itu, pada tahun ini SFS juga telah memperoleh ijin perdagangan marjin dan akan melakukan pengembangan usaha lebih lanjut dengan merambah bisnis penjaminan emisi. Saat ini SFS sedang dalam proses permohonan ijin Penjaminan Emisi Efek di OJK dan diharapkan pada tahun ini SFS sudah dapat memulai kegiatan penjaminan tersebut. 

 

“Penambahan bisnis baru tersebut diharapkan akan mampu mendongkrak pendapatan Perseroan pada tahun-tahun mendatang,” terangnya.  

 

Baca Juga: Baru Masuk Bursa, Saham CCSI Letoy

 

Sebagai informasi, bersamaan dengan IPO, Perseroan juga menerbitkan Waran Seri I (Waran) yang diberikan secara cuma-cuma bagi investor yang melakukan pemesanan saham pada pasar perdana. Jumlah Waran yang diberikan seluruhnya berjumlah 297.500.000 dimana setiap 5 pemegang saham akan mendapatkan 7 Waran yang dapat ditukarkan menjadi saham pada harga pelaksanaan Rp235 per saham, dengan nilai keseluruhan Rp.69,91 miliar, sehingga total dana IPO dan pelaksanaan Waran diharapkan mencapai Rp109,85 miliar. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: