Pimpinan Partai Amanat Nasional terbelah soal pilihan akan bergabung dengan koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo atau justru menjadi kubu oposisi, sebagaimana diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Faldo Maldini.
Menurutnya, penentuan sikap PAN akan ditetapkan melalui rapat kerja nasional yang dalam waktu dekat. Sikap yang nantinya dipilih adalah keputusan yang menguntungkan konstituen atau unsur-unsur dalam partai.
"Memang di internal partai PAN sendiri juga banyak yang pengin tetap berada di barisan oposisi tapi yang pengin bergabung [koalisi] juga tidak sedikit," katanya di Jakarta, Sabtu, 29 Juni 2019.
Dia mengaku tak mau terlalu percaya diri akan diajak oleh pemenang Pemilu Presiden 2019 untuk masuk ke pemerintahan. Sikap PAN akan diambil melalui mekanisme internal, dari pusat maupun daerah. Rakernas direncanakan digelar dalam bulan Juli.
Soal pembubaran Koalisi Indonesia Adil Makmur atau pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menurutnya, sudah menjadi pembicaraan di partai. PAN menitipkan nilai atau program di koalisi itu untuk memperjuangkan ekonomi.
"PAN menitipkan value di situ. Kami kan selalu mengangkat ekonomi, value yang kami titip ke Prabowo-Sandi. Kalau barang sudah titip, kan, bisa kita ambil lagi. Oke [kalau] penitipannya tutup, ya, kita ambil lagi kita punya barang," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo