PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) berencana melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (rights issue) sebanyak-banyaknya 100 miliar saham baru atau mencapai 201,43% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Rights issue yang dilakukan emiten yang bergerak di bidang jasa pelayaran angkutan laut, jasa pertambangan ini menjadi yang terbesar sepanjang Bursa Efek Indonesia (BEI) berdiri.
Hal ini dibenarkan oleh Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo. “Kalau dari lembar saham mungkin iya (yang terbesar),” katanya, di Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Baca Juga: Rights Issue, Trada Alam Mau Bayar Utang
Sementara terkait besaran saham baru yang diterbitkan perseroan berkali-kali lipat dari jumlah saham yang terdapat di perusahaan Ia mengatakan bahwa hal tersebut sah-sah saja terjadi apabila ditawarkan kepada publik.
“Kalau rights issue tanpa penawaran umum iya (10% maksimal). Tapi kan kalau ditawarinke publik gak masalah berapa pun,” jelasnya.
Manajemen TRAM dalam keterangan resmi kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap bila dengan rights issue akan meningkatkan jumlah saham beredar dan akan meningkatkan likuiditas saham perseroan.
Dimana, dana hasil right issue akan digunakan untuk pengembangan atau ekspansi usaha dan pelunasan utang perseroan dan anak usaha.
Baca Juga: Trada Alam Minera Bukukan Pendapatan Rp3,48 Triliun
Dengan pelaksanaan aksi korporaai tersebut, maka modal dasar TRAM akan meningkat menjadi sebanyak 195 miliar lembar saham dari sebelumya 180 miliar lembar saham.
Guna memuluskan rencana teraebut, TRAM berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 Juli 2019 untuk mendapatkan persetujuan dari pemegang saham.
TRAM pun akan menerbitkan 14 miliar Waran Seri III yang bisa dikonversi menjadi 14 miliar saham.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri