Hari Pangan Sedunia di desa Jajangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola) telah berhasil membangunkan lahan pasang surut dari kondisi mati suri menjadi lahan yang berproduksi. Produktivitas padi pun mampu mencapai 8 ton per hektarenya.
Melihat perkembangan yang signifikan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaksanakan Program SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) yang akan memanfaatkan 500 ribu lahan rawa pasang surut di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Program ini fokus dalam kegiatan, seperti perbaikan infrastruktur jaringan tata air, tanggul, jalan usaha tani, pintu air, pompanisasi, alsintan, dan saprodi serta escavator. Selain tanaman padi, pada program SERASI ini juga akan dikembangkan komoditas lainnya seperti ikan, ternak bebek, tanaman hortikultura sayuran dan jeruk, sehingga terdapat diversifikasi pendapatan petani.
Baca Juga: Keren Banget Nih Program SERASI Kementan, Coba Lihat
Dengan Program SERASI diharapkan mampu menjadikan lahan rawa pasang surut sebagai lumbung pangan Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Dalam rangka mengawal pelaksanaan Program SERASI, 17 anggota dan pimpinan Komisi IV DPR RI melaksanakan kunjungan kerja ke lokasi Program SERASI Desa Telang Sari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyu Asin (Muba).
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Antoni Alam menyampaikan bahwa Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang menjadi sentra produksi padi nasional dengan produksi total sekitar 5,3 juta ton dengan surplus sekitar 2,9 juta ton.
Baca Juga: Menteri Amran Optimistis Program Serasi Sejahterakan Petani
"Luas lahan sawah di Provinsi Sumsel 790.395 ha, dimana 71% merupakan sawah di lahan rawa. Mulai tahun 2019 ini kami sudan melaksanakan Program SERASI untuk 200 ribu ha, dimana 67 ribu ha berada di Kabupaten Muba," tutur Antoni dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi (7/7/2019).
Antoni juga berharap bantuan yang akan diberikan Kementan dapat berkorelasi positif meningkat produksi padi dan kesejahteraan petani. Oleh karena peran penyuluh pertanian di lapang dalam mengawal pelaksanaan program ini perlu lebih intensif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: