Pemerintah Indonesia tengah menyoroti kondisi lingkungan Danau Toba yang kotor dan kumuh karena Kerambah Jaring Apung (KJA), sampah, pembuangan kotoran babi, hingga pembuangan kotoran limbah rumah tangga.
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, dalam acara peluncuran Grab Car Airport, di Bandara Kualanamu Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis, 11 Juli 2019.
Ia meminta kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan para bupati di kawasan Danau Toba, untuk tidak memberikan izin operasi kembali KJA itu.
"Pasti akan merusak Danau Toba dan pasti merusak lingkungan serta orang tidak mau lagi ke Danau Toba. Pemda ayo kita kerja sama," kata Luhut.
Luhut geram dengan kondisi Danau Toba yang jauh dari kebersihan sehingga memberikan nilai negatif terhadap objek wisata, di danau terbesar di Asia itu. Hal itu akan memberikan dampak menurunkan kunjungan wisatawan.
"Kondisi ini, Danau Toba akan menjadi iklan jelek bagi kita. Saya titip pak Gubernur dan Pak Bupati kebersihan Danau Toba jangan dicemari. Itu saya minta untuk dilakukan," ujar Luhut.
Melihat kondisi itu, Luhut mengungkapkan, pihaknya tidak main-main untuk serius membersihkan Danau Toba dari KJA, sampah hingga kotoran rumah tangga. Ia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara dan pemerintah kabupaten di kawasan Danau Toba membuat aturan soal kebersihan keseluruhannya.
"Sampah kita tidak main-main, saya meminta kepada Gubernur Sumut dan para Bupati membuat aturan. Jangan kerambah jaring itu dikasih lagi. Nanti rakyat kita berikan konvensasi," ujar Luhut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: