Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjalin bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dalam menyiapkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata Bahari.
Hal itu disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada acara penandatanganan kesepakatan bersama antara KKP dan Kemenpar tentang Pengembangan Wisata Bahari di Kantor Pusat KKP, Jakarta beberapa waktu lalu.
Plt Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Fakfak, Untung Tamsil melalui WhatsApp menyebut, pernyataan Susi itu didasari atas potensi pariwisata Bahari yang tidak kalah besar dari pariwisata darat. Bahkan menurutnya, pelabuhan perikanan setelah ditata rapi dapat didorong menjadi destinasi wisata.
"Kita bersih-bersih di pelabuhan, kan supaya jadi nilai tambah, pelabuhannya sudah ada, pasar ikannya sudah ada,” ujarnya.
Baca Juga: Pariwisata Jadi Kunci Hadapi Dampak Perang Dagang
Sejalan dengan Susi, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi dukungan KKP dalam penyiapan SDM pariwisata, dengan Kemenpar memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki KKP.
"Untuk wisata bahari saya rasa programnya tidak perlu lagi untuk membentuk sekolah. Di KKP kita sudah banyak punya perguruan tinggi dan sekolah-sekolah, itu mohon dimanfaatkan, dan mohon dibuat kurikulum bersama tentang wisata bahari. Jadi yang saya tahu, ada perikanan, teknik kelautan, dan ada semacam Prodi yang mostly di services," pinta Arief.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP KP) dan Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kemenpar tentang Pengembangan SDM Wisata Bahari.
Penandatanganan dilakukan oleh Kepala BPSDMP KP Rifky Effendi Hardijanto dan Deputi Ahman Sya.
Akademi Komunitas akan diselenggarakan dengan masa studi selama 1 tahun untuk Diploma I. Program studi yang akan dibuka adalah Program Studi Ekowisata dan Program Studi Konservasi. Masing-masing program studi terdiri dari 25 orang, sehingga total penerimaan berjumlah 50 orang peserta didik. Sementara itu, ketenagaan pendidik akan dipenuhi oleh dosen dan instruktur dari KKP dan Kemenpar.
Plt Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Fakfak Untung Tamsil menyampaikan, dengan pengembangan SDM yang bertumpu pada optimalisasi potensi keanekaragaman potensi bahari di Fakfak, maka Dinas Perikanan dan Kelautan saat ini terus berupaya melakukan terobosan.
Yakni dengan melakukan koordinasi konsultasi dibeberapa kementerian terkait untuk mendapatkan dukungan. Salah satu program yang didorong saat ini adalah Minawisata Bahari dan menjadi sasaran pengembangan adalah pulau Panjang, Ega Wertutin. Ini kata Untung menjadi pilot project untuk bisa dikembangkan juga dikampung-Kampung Pesisir dan Pulau kecil di Fakfak.
Untuk memulai program Minawisata Bahari tersebut, kata dia, direncanakan bulan Juli ini Dinas Perikanan akan melakukan inventarisasi potensi sumber daya Minawisata Bahari untuk dikelola sebagai ekowisata, baik ekologi, ekonomi maupun sosial budaya.
Langkah itu kata dia supaya data potensi bahari dapat dimanfaatkan untuk keberlangsungan pembangunan daerah. Tak hanya memanfatkan tapi juga memperhatikan kelestarian alam, dengan standar dan prosedur yang berlaku dalam kepariwisataan bahari.
"Kita dorong pemuda setempat mengembangkan home stay, yang sekaligus bisa siapkan kuliner dengan standar khas Fakfak, mama kampung dong juga bisa terlibat menjual hasil olahan perikanan, bahkan bisa juga siapkan jasa transportasi lokal, menuju lokasi dan banyak lagi,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman