Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Coliving Space?

Apa Itu Coliving Space? Dresser beside sofa. | Kredit Foto: Unsplash/Alexandra Gorn
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tiga tahun terakhir keberadaan coworking space cukup meramaikan industri ruang kerja di Indonesia. Beberapa coworking space di Indonesia di antaranya yaitu EV Hive, Regus, GoWork, dan lain sebagainya. Ruang kerja dengan konsep kolaborasi tersebut diperuntukkan bagi startup atau pengusaha pemula yang membutuhkan tempat kerja sekaligus relasi guna memenuhi kebutuhan bisnisnya.

Dan kini, industri ruang kerja bersama semakin berkembang dan melahirkan konsep baru untuk kebutuhan startup dan pengusaha milenial, yaitu coliving space.

Coliving space adalah ruang kerja bersama dengan desain seperti rumah tinggal dan para penghuni dapat saling berkolaborasi, atau lebih tepatnya sebagai tempat tinggal para startup.

Baca Juga: Wah, CoHive Jadi Coworking Space Pertama yang Punya Gedung Belasan Lantai!  

Serupa dengan apartemen atau kamar kos, coliving space diperuntukkan bagi para startup dengan kebutuhan yang lebih kompleks, seperti ruang event dan kolaborasi yang lebih intens dengan penghuni lain. Bisnis coliving space mengambil pemasukan tambahan dari menyediakan kebutuhan makan maupun laundry para penghuni.

Sebagai ruang dengan konsep tempat tinggal yang ditujukan untuk para pengusaha dan founder startup maka di dalamnya ada sebuah ruang kerja bersama yang bisa digunakan para penghuni untuk bekerja, serta berkolaborasi dengan penghuni lain.

Layaknya co-working space, penyedia layanan coliving space pun biasanya menghadirkan event yang bisa menambah pengetahuan dari para penghuninya. Berbagai fasilitas tersebut membuat biaya sewa coliving space biasanya lebih mahal dibanding apartemen atau kamar kos biasa.

Konsep bisnis seperti ini pun telah muncul di negara lain, seperti KoHub di Thailand, CoHo di India, serta The Student Hotel di Eropa. Startup coworking space asal Amerika Serikat yang telah mendapat predikat unicorn, WeWork, bahkan telah menjalankan bisnis coliving space dengan nama WeLive.

Baca Juga: UCommune Siap Menantang WeWork Sesudah IPO

Pertama kali masuk ke Indonesia, coliving space hadir di Ubud, Bali dengan brand Roam coliving space, yang dikembangkan oleh arsitek asal Jerman, Alexis Dornier. 

Di tengah tingginya harga apartemen, serta rendahnya kemampuan daya beli generasi milenial dalam membeli rumah di tengah kota, coliving space dapat menjadi salah satu solusi hunian yang bisa dikembangkan oleh para pengembang.

Konsep coliving space dianggap cocok untuk para milenial yang bekerja di tengah kota, namun belum memiliki keinginan untuk membeli rumah atau apartemen. Coliving space disuguhkan sesuai dengan karakter milenial yang menyukai kebebasan, waktu kerja fleksibel, dan tidak ribet.

Alex pun meyakini, bila ada coliving space yang terletak di lokasi strategis yang dekat dengan perkantoran, maka akan banjir peminat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: