Terminal Penumpang Kapal Laut Panglima Utar Kumai, Kalimantan Tengah, telah diresmikan. Gedung fasilitas pelayanan publik dari PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III tersebut merupakan pengembangan dari gedung terminal penumpang yang lama. Gedung tersebut memiliki sejumlah fasilitas yang lengkap dan setara dengan bandar udara.
Acara peresmian ini berlangsung kemarin (17/7/2019) yang dihadiri oleh Direktur SDM Pelindo III Toto Heli Yanto, Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah, serta perwakilan instansi maritim lainnya di Pelabuhan Kumai.
Bupati Nurhidayah berkata, "Semoga (beroperasinya terminal) ini akan membawa dampak baik bagi masyarakat. Terminal ini akan menjadi alternatif moda penerbangan baik untuk pebisnis maupun keluarga."
Dalam keterangan terpisah, Direktur Utama Pelindo III Doso Agung menyampaikan bahwa saat ini perseroan sedang melakukan standardisasi layanan terminal-terminal penumpang, termasuk di Kumai.
Baca Juga: Pelindo III dan PGN Bakal Bangun Terminal LNG di Tanjung Perak
"Pembangunan terminal penumpang di Pelabuhan Kumai ini untuk memberikan layanan yang terstandar. Standarisasi ini diperlukan karena akan berdampak pada meningkatkan layanan pada penumpang laut. Sehingga transportasi laut tidak hanya lebih aman, tetapi juga nyaman," terangnya.
Saat ini Pelindo III tengah merampungkan pembangunan dan renovasi gedung terminal penumpang kapal laut pada 11 pelabuhan di Indonesia, seperti di Nusa Tenggara Timur, yakni Maumere, Ende, Ippi, Kupang, Waingapu, dan Kalabahi. Kemudian bergeser ke barat, juga dikerjakan di Pelabuhan Bima, Nusa Tenggara Barat, dan Pelabuhan Benoa, Bali. Juga di Kalimantan, yakni di Batulicin, Sampit, dan Kumai.
Sebelumnya gedung terminal penumpang yang lama di Pelabuhan Kumai hanya berkapasitas 600 penumpang dengan luas bangunan 915 meter persegi. Untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah penumpang kapal laut beberapa tahun ke depan, Pelindo III membangun gedung baru yang berkapasitas 1.500 penumpang dengan bagunan seluas 3.200 meter persegi. Nilai investasi yang ditanamkan sebesar Rp29 miliar.
Ia melanjutkan, gedung terminal penumpang Panglima Utar yang baru dibangun mengusung konsep modern. Namun, desain arsitekturalnya tetap mengedepankan karakteristik budaya lokal, yaitu nuansa adat dayak agar menjadi bangunan ikonik sebagai gerbang laut pariwisata daerah.
"Fasilitas yang ditawarkan juga lengkap seperti ruang tunggu ber-AC, ramah difabel, ruang khusus merokok, ruang kesehatan, ruang laktasi, dan lain sebagainya," pungkas Toto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti