Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Hanya Prestasi Fortune 500, Pertamina Agresif Pecahkan Disparitas Harga

Tak Hanya Prestasi Fortune 500, Pertamina Agresif Pecahkan Disparitas Harga Petugas mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU coco Abdul Muis, Jakarta, Sabtu (5/1/2019). PT Pertamina (Persero) pada Sabtu (5/1/2019) pukul 00.00 waktu setempat menurunkan harga BBM non subsidi, Pertalite turun Rp150 per liter, Pertamax Rp200 per liter, Pertamax Turbo Rp250 per liter, Dexlite Rp200 per liter, dan Dex Rp100 per liter sebagai bentuk penyesuaian harga rata-rata minyak mentah dunia yang turun dan penguatan Rupiah terhadap Dolar AS. | Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) tidak hanya terkemuka di dunia, tapi juga semakin dekat dengan masyarakat di Nusantara. Berkat program yang dijalankan, BBM Satu Harga, pemerataan harga BBM semakin meluas. Pertumbuhan BBM yang disalurkan mengalami peningkatan yang signifikan.

Perusahaan minyak dan gas BUMN yang masuk dalam jajaran perusahaan Top 500 Fortune Global 2019, naik peringkatnya pada posisi 175. Perseroan ini melompati 78 peringkat dari posisi sebelumnya. Peringkat sebelumnya pada tingkat 253. 

Prestasi ini dibarengi dengan kontribusinya yang semakin besar pada pemecahan disparitas harga BBM di Indonesia. Program BBM Satu Harga terealisasi semakin mantap. Sampai dengan Juni 2019 sudah terealiasasi sebesar 76.482 kilo liter. Masing-masing terdiri dari 55.935 kilo liter premium dan 20.547 kilo liter bio solar. Pertumbuhan BBM Satu Harga tersebut mengalami kenaikan sebesar 126% pada semester I 2019 dibandingkan dengan jumlah semester I 2018.

Baca Juga: Lima Tahun Terakhir Pertamina Catatkan Pertumbuhan Positif

Begitu pula pertumbuhan yang signifikan pada semester I 2018. Dalam program tersebut, tumbuh sebesar 335% bila dibandingkan dengan semester I 2017. Sampai dengan semester I 2018, BBM yang disalurkan dalam program tersebut sebanyak 33.537 kilo liter, yang terdiri dari 23.927 kilo liter premium dan 9610 kilo liter bio solar.

Sementara, pada semester I 2017, BBM yang disalurkan dalam program tersebut sebesar 7.716 kilo liter. BBM yang disalurkan sebanyak 5.042 kilo liter premium dan 2.656 kilo liter bio solar.

Dari sisi kinerja keuangan, Pertamina menargetkan pendapatan senilai US$58,85 miliar pada 2019. Target tersebut tidak terlalu agresif bila dibandingkan dengan pendapatan yang dikantongi oleh perusahaan BUMN minyak dan gas ini pada tahun sebelumnya. Apabila dibandingkan dengan 2018 dengan pendapatan sebesar US$57,93 miliar, hanya tumbuh sekitar 2% pendapatan tahun ini.

Baca Juga: Kalahkan Facebook, Pertamina Bertengger di Posisi 175 di Daftar Fortune Global 500

Berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya yang merealisasikan pertumbuhan pendapatan yang signifikan. Pada 2018, pertumbuhan pendapatan naik sebesar 26% dibandingkan dengan pendapatan 2017. Pendapatan melambung dari US$46 miliar pada 2017 menjadi US$57,93 miliar pada 2018. Begitu pula pada 2017, pendapatan yang telah dikantongi sebesar US$46 miliar. Jumlah tersebut tumbuh sekitar 16% jika dibandingkan dengan pendapatan 2016.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Arif Hatta
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: