IBM Jadikan AT&T Penyedia Utama Bisnis untuk Jaringan Software Defined
IBM (NYSE: IBM) dan AT&T (NYSE: T) pada tanggal 16 Juli 2019 lalu mengumumkan aliansi strategis multi-tahun. Berdasarkan perjanjian yang dibuat, AT&T Communications akan menggunakan keahlian IBM untuk memodernisasi aplikasi perangkat lunak Solusi Bisnis AT&T, untuk bisa migrasi ke IBM Cloud. Selain itu, IBM akan menyediakan infrastruktur untuk mendukung aplikasi AT&T Business.
AT&T Business akan menggunakan platform open source Red Hat untuk mengelola beban kerja dan aplikasi. Perbaikan akan memungkinkan AT&T Bisnis untuk melayani pelanggan perusahaan dengan lebih baik.
CEO AT&T Business, Thaddeus Arroyo, mengatakan dalam AT&T, bisnisnya terus berkembang untuk melayani pelanggan bisnis dengan lebih baik di seluruh dunia dengan menghubungkan mereka secara aman menggunakan kemampuan digital yang mereka butuhkan.
Baca Juga: IBM Tutup Akuisisi Red Hat Sebesar US$34 Juta
“Hal ini termasuk mengoptimalkan inti operasional usaha kami dan memodernisasi aplikasi bisnis internal kami untuk mempercepat inovasi. Melalui kolaborasi kami dengan IBM, kami mengadopsi teknologi cloud yang terbuka, fleksibel, yang pada akhirnya akan membantu mempercepat bisnis kami menjadi yang terdepan," ujar Arroyo dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Dalam keterangannya, IBM akan menjadi pengembang utama dan penyedia cloud untuk aplikasi operasional AT&T Business dan akan membantu mengelola infrastruktur IT Komunikasi AT&T, di dalam dan di luar lokasi dan melintasi berbagai layanan cloud - privasi dan publik. Pendekatan ini akan memungkinkan AT&T Business untuk membangun dan menggunakan beban kerja aplikasi internal, dan memberikan layanan baru yang inovatif.
AT&T Business memiliki komitmen yang kuat untuk memanfaatkan teknologi open source. AT&T Business akan terus menggunakan platform open source Red Hat untuk mengelola beban kerja yang terkait dengan aplikasi internal AT&T Business. Karena akuisisi Red Hat IBM baru-baru ini, AT&T Business akan memiliki akses yang lebih besar ke platform Red Hat Enterprise Linux dan OpenShift sebagai landasan untuk portabilitas beban kerja dan interoperabilitas di seluruh penyedia layanan cloud, di dalam atau di luar lokasi penyedia layanan (on or off premises).
Baca Juga: IBM Siap Gunakan AutoAI dalam Layanan Watson Studio
Menanggapi Arroyo, Senior Vice President, Cloud and Cognitive Software IBM, Arvind Krishna, menambahkan bahwa membangun hubungan selama 20 tahun antara IBM dengan AT&T, perjanjian ini adalah momentum penting untuk melangkah maju dalam memberikan fleksibilitas kepada AT&T Business sehingga dapat memberikan layanan inovatif kepada IBM dan pelanggannya pada kecepatan yang lebih daripada sebelumnya.
“Kami bangga berkolaborasi dengan AT&T Business karena telah memberikan sakala dan kinerja rekam jejak IBM secara global dalam memberikan layanan cloud date center, dan lingkungan yang mumpuni dimana dapat memudahkan AT&T untuk membangun dan menempatkannya di berbagai rekem jejak yang sesuai untuk lebih cepat dan gesit," ucap Krishna.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh